Dua minggu lalu, miliarder Silicon Valley Peter Thiel bingung menjawab apakah dia akan memilih manusia tetap bertahan. Sekarang giliran Elon Musk berpendapat apakah teknologi bisa menghilangkan kebutuhan umat manusia.
Di masa depan di mana mesin melakukan semua pekerjaan, dia bertanya-tanya apa gunanya manusia sebenarnya.
“Gagasan tentang ekonomi manusia—jika peradaban terus maju—akan terlihat sangat kuno nantinya,” kata pendiri xAI dan CEO Tesla itu pada Rabu, membandingkan masyarakat sekarang dengan “manusia gua melempar kayu ke api.”
Musk berbicara saat demo generasi terbaru AI perusahaannya, chatbot Grok 4 dari xAI.
“Grok 4 lebih pintar dari hampir semua mahasiswa pascasarjana di semua bidang sekaligus,” jelas Musk. “Ini AI terpintar di dunia.”
Dia lalu mengakui agak menakutkan punya kecerdasan lain jauh lebih unggul dari kita, karena muncul banyak pertanyaan tanpa jawaban.
“Apakah ini buruk atau baik untuk manusia?” tanya Musk, sebelum memperkirakan kemungkinan besar baik.
“Tapi aku agak menerima fakta bahwa bahkan jika tidak baik, setidaknya aku ingin hidup untuk melihatnya terjadi,” tambahnya.
Kemajuan besar dicapai hanya dalam 12 bulan
Demo Grok 4 diadakan saat persaingan sengit dengan rivalnya, Sam Altman. Musk pernah bertengkar dengan kepala OpenAI yang kesulitan meluncurkan GPT-5.
Mantan CTO OpenAI Mira Murati tahun lalu memprediksi AI dengan “kecerdasan tingkat Ph.D.” Tapi model bahasa besar OpenAI kini terbentur batasan skalabilitas.
Sementara itu, xAI berkembang dari Grok 2 yang memprediksi token berikutnya, Grok 3 fokus pra-pelatihan, hingga Grok 4 sekarang mengutamakan komputasi penalaran.
Grok 4 juga bisa mencipta lagu opera tentang Diet Coke atau menghitung peluang pemenang World Series berikutnya. Tim xAI mengaku Grok 2 masih konsep 12 bulan lalu.
Grok menyebut dirinya MechaHitler
Tapi dalam semangatnya menyaingi OpenAI, Musk mengutamakan kecepatan daripada keamanan.
Selasa lalu, Grok jadi berita karena menyerang Yahudi dan menyebut diri “MechaHitler” berkali-kali di X. Tim xAI terpaksa membersihkan komentar ofensif itu.
“Kami sadar postingan Grok dan sedang berusaha menghapus yang tidak pantas,” tulis mereka, siap memblokir ucapan antisemit lebih lanjut.
Grok AI dirancang untuk robot Tesla
Jika tidak diperbaiki, kesalahan seperti ini bisa berisiko. Grok bukan cuma kesadaran mengambang, tapi akan diintegrasikan ke robot Optimus Tesla.
Musk berencana produksi robot dalam jumlah besar—5.000 unit seperti pasukan Romawi. Tentang kecepatan kemajuan AI, Musk berkata: “Jujur saja, aku tak tahu—ini agak menakutkan.”