Moderna Berikutnya? Biotek Ini di Tahap Klinis dan Siap Meledak.

Doktor pegang uang oleh IherPhoto via iStock

Moderna (MRNA), perusahaan biotek yang kurang dihargai, jadi terkenal saat pandemi COVID-19. Ini terjadi karena vaksin mRNA buatan mereka dapat izin darurat dan dipakai di seluruh dunia. Kesempatan ini membuktikan keefektifan platform mRNA Moderna, meningkatkan harga sahamnya lebih dari 1.200% antara 2020 dan 2022.

Salah satu perusahaan lain yang menarik perhatian adalah Intellia Therapeutics (NTLA), perusahaan pengeditan gen berbasis CRISPR/Cas9. Intellia ingin memberikan pengobatan satu kali untuk penyakit genetik serius. Saham Intellia turun 1,9% tahun ini, sedangkan pasar luas (S&P 500) naik 6%.

Mari kita lihat lebih dalam apakah Intellia bisa menjadi cerita biotek berikutnya yang mengubah dunia medis dan pasar, seperti Moderna.

Intellia punya strategi dua platform, fokus pada pendekatan in vivo (di dalam tubuh pasien) dan ex vivo (di luar tubuh) untuk mengobati penyakit seperti ATTR dan HAE. Terapi utama Intellia adalah NTLA-2001 (Nexiguran ziclumeran atau nex-z), obat untuk ATTR yang sedang uji coba Fase 3. Nex-z juga dapat status RMAT dari FDA, artinya bisa dikembangkan lebih cepat.

NTLA-2002, obat untuk HAE, sedang dalam uji klinis tahap akhir. Di kuartal pertama 2025, Intellia memberi dosis pertama dalam uji coba HAELO. Ini titik penting yang membawa Intellia lebih dekat ke izin resmi. Tapi, perusahaan baru saja hentikan program NTLA-3001 untuk penyakit paru-paru dan beberapa penelitian lain. Mereka juga kurangi karyawan sekitar 27%, yang bikin gangguan jangka pendek. Tujuannya adalah fokus pada aset tahap akhir dan hemat modal.

Intellia belum dapat pendapatan dari produk, tapi dapat $16,6 juta dari kolaborasi di kuartal pertama. Perusahaan punya $707,1 juta uang tunai dan memotong 27% karyawan, jadi modal cukup sampai 2027.

MEMBACA  PKS Mengundang Semua Peserta Pemilu 2024 dan Presiden-Wakil Presiden Terpilih untuk Halalbihalal

Keunggulan Intellia di in vivo gene editing bisa bawa kesuksesan besar jika obat mereka disetujui. Mereka juga bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Regeneron (REGN), dapat keahlian, sumber daya, dan jangkauan klinis lebih luas.

Tapi, karena Intellia masih perusahaan klinis, ada risiko uji coba gagal atau izin tertunda. Selain itu, pembakaran uang yang tinggi bisa buat mereka perlu tambahan modal. Investor jangka panjang yang percaya potensi CRISPR mungkin lihat saham NTLA sebagai kesempatan menarik tapi berisiko tinggi.

Secara keseluruhan, Wall Street kasih peringkat "Moderate Buy" untuk saham Intellia. Dari 27 analis yang pantau NTLA, 19 rekomendasikan "Strong Buy", satu "Moderate Buy", enam "Hold", dan satu "Strong Sell". Target harga rata-rata $38,04 artinya saham bisa naik 245%. Target tertinggi $106 bahkan tunjukkan potensi kenaikan 860% dalam 12 bulan.

Meski targetnya tinggi, saham Moderna contoh bagus bagaimana satu produk sukses bisa bawa saham biotek melambung. Intellia, seperti Moderna, fokus pada penyakit yang butuh solusi cepat dan, jika berhasil, bisa ubah dunia medis.

Pada tanggal publikasi, Sushree Mohanty tidak memiliki posisi di saham yang disebut dalam artikel ini. Semua informasi hanya untuk tujuan edukasi. Artikel ini pertama kali terbit di Barchart.com.