Trump Bilang Negosiasi Perdagangan ‘Terlalu Membuang Waktu’, Lebih Mudah Kirim Surat Saja

Waktu Presiden Donald Trump terakhir kali keluarin tarif setinggi ini, pasar finansial gemeter, kepercayaan konsumen jatuh dan popularitasnya turun drastis.

Tapi sekarang, cuma tiga bulan kemudian, dia berani taruhan kalo kali ini bakal beda.

Di putaran baru tarif yang diumumin minggu ini, Trump basically ngebangun ekonomi global berdasar keyakinannya aja kalo pajak impor bakal bawa kerja pabrik dan pertumbuhan ekonomi AS, bukan inflasi atau perlambatan kayak prediksi banyak ekonom.

Selasa kemaren, dia bilang ke Kabinetnya kalo presiden-presiden dulu yang ga pake tarif secara agresif tu “bodoh”. Trump juga bilang kalo negosiasi perdagangan sama negara lain “terlalu lama”, makanya dia milih kirim surat aja yang isinya tarif buat barang-barang mereka.

Surat-surat ini beda sama acara “Hari Pembebasan” 2 April lalu di Gedung Putih, dimana dia pake papan poster buat tunjukin tarif. Waktu itu malah bikin pasar kacau sebentar. Sekarang dia kirim surat aja yang tulisannya kadang huruf besar, tanda baca aneh, dll.

“Ini cara yang lebih bagus,” kata Trump. “Lebih kuat. Kita kirim surat, mereka baca. Isinya cuma angka kecil: bayar 25%, 35%. Ada yang sampe 60, 70.”

Tapi sampe sekarang, tarif tertinggi yang dia keluarin cuma 40% buat Laos dan Myanmar. Rencananya, Jepang dan Korea Selatan bakal kena 25%, padahal mereka sekutu penting buat hadapin pengaruh ekonomi China. 14 negara yang udah kena tarif masih berharap bisa nego dalam 3 minggu ke depan sebelum tarif naik.

“Gue perlakukan mereka lebih baik dari mereka perlakuin kita selama ini,” kata Trump.

Selasa malem, dia posting di Truth Social kalo bakal kirim surat ke “minimal 7 Negara” Rabu pagi, terus lebih banyak lagi sorenya.

MEMBACA  Operator taksi Singapura ComfortDelGro berharap robot taksi dapat melindungi masa depan industri, karena populasi yang menua menyebabkan jumlah pengemudi yang lebih sedikit.

Tiga kemungkinan hasil

Cara Trump beda banget sama perjanjian dagang biasa yang butuh waktu tahunan buat selesaiin perbedaan antar negara.

Ada tiga kemungkinan hasil dari tarif ini, yang bisa ubah hubungan internasional dan warisan Trump:

  1. Trump bener dan tarif bikin ekonomi tumbuh kayak dia janji.
  2. Dia mundur lagi sebelum tarif mulai 1 Agustus, kayak fenomena “Trump Always Chickens Out” (TACO).
  3. Ekonomi rusak, bahkan sampe ke daerah-daerah yang dukung dia tahun lalu, plus negara-negara yang kena tarif.

Senator Ron Wyden bilang surat-surat Trump cuma “perpanjang penderitaan tarif sebulan lagi”, bikin ekonomi AS diam karena CEO, pemimpin luar negeri, dan konsumen bingung sama strategi Trump.

“Cara nego ala TACO bikin ancamannya ga dipercaya lagi, negara lain juga ga mau ketemu di tengah,” kata Wyden. “Ga ada tanda-tanda dia mau bikin perjanjian dagang yang beneran bantu pekerja dan bisnis AS.”

Sampai sekarang, pasar saham dan obligasi relatif tenang. Trump baru aja menang dengan pemotongan pajak penghasilan triliunan dolar. Dia juga pede naikin tarif sampe level yang dulu bikin pasar global kacau, soalnya inflasi malah turun, bukan naik kayak peringatan ekonom dan lawan-lawan Demokrat.

“Dengan ngomongin tarif 40% bahkan 100%, pemerintah udah ‘normalisasi’ kenaikan 25% — padahal ini salah satu langkah tarif paling agresif dalam sejarah,” kata Wendong Zhang, ekonom Cornell University. “Proses bertahap ini malah bikin orang terbiasa sama kenaikan yang seharusnya dianggap besar.”

Yang lain liat Trump cuma bikin kekacauan terus-terusan, dengan tarif random yang nunjukin ga ada proses kebijakan serius di pemerintahannya.

“Ini cuma bukti kalo kebijakannya semrawut, mereka cuma asal jalan, ga ada strategi jelas,” kata Desmond Lachman dari American Enterprise Institute.

Pertanyaan soal pendapatan dari tarif

Waktu periode nego 90 hari Trump hampir berakhir, dia udah kirim surat ke 14 negara dengan tarif impor 25%-40%. Selasa lalu, dia bilang bakal keluarin perintah tarif 50% buat tembaga, bahkan obat-obatan bisa kena sampe 200%. Ini semua nambahin tarif baja-alumunium 50%, mobil 25%, plus pajak impor buat Kanada, Meksiko, dan China yang udah ada.

“Pasar kayaknya masih ragu Trump bakal beneran lakuin ini, atau mereka pikir bakal ada kompromi,” kata Ben May dari Oxford Economics. “Itu poin utamanya.”

May bilang tarif mungkin bakal perlambat pertumbuhan pendapatan rumah tangga AS, tapi ga bakal bikin pendapatan turun langsung.

Trump bilang tarif bakal tutup defisit dagang AS, tapi ga jelas kenapa dia target negara kayak Tunisia yang dagangnya dikit sama AS. Pejabat pemerintah bilang pendapatan tarif bisa triliunan dolar dalam 10 tahun ke depan, bisa nutup pemotongan pajak 2017 yang diperpanjang Jumat lalu.

Pemerintah federal udah dapet $98,2 miliar dari tarif tahun ini, lebih dari dua kali lipat tahun lalu.

Menteri Keuangan Scott Bessent bilang pendapatan tarif bisa “lebih dari $300 miliar akhir tahun”. Dia juga bilang ga setuju dengan perkiraan Congressional Budget Office yang bilang tarif bakal hasilkan $2,8 triliun dalam 10 tahun, “itu mungkin terlalu rendah”.

Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Myanmar, Thailand, Kamboja, dan Afrika Selatan masih pengen nego sama Trump, tapi dia bilang bakal “terlalu ribet” buat ketemu semua.

Selasa lalu, Trump posting di medsos kalo tarif bakal mulai 1 Agustus sesuai jadwal.

“Ga ada perubahan tanggal, dan ga bakal ada perpanjangan,” kata Trump di Truth Social.

MEMBACA  Meta AI akan menggunakan 'memory'-nya untuk memberikan rekomendasi yang lebih baik.