Jakarta (ANTARA) – Orang tua seharusnya mendiskusikan skenario darurat dengan anak-anak saat mereka bermain di luar rumah, beserta langkah-langkah untuk menangani situasi tersebut, kata seorang psikolog.
Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., psikolog dari Universitas Gadjah Mada, menekankan pentingnya mengajarkan anak apa yang harus dilakukan saat menghadapi keadaan darurat, seperti kebakaran atau tersesat.
“Sangat penting bagi anak untuk pertama kali mempelajari risiko dan manfaat dari suatu aktivitas atau tempat yang akan dikunjungi, agar mereka bisa lebih siap menghadapi masalah,” tambahnya.
Candra, yang mengajar di Fakultas Psikologi UGM, mengatakan bahwa sampai anak bisa berkomunikasi dengan baik, mereka harus selalu didampingi saat bermain, baik sendiri maupun dengan teman.
Jika anak sudah bisa berkomunikasi dengan lancar, orang tua wajib mengajak mereka berdiskusi tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat bermain di luar.
“Perkenalkan bahaya secara langsung, disertai diskusi penting,” sarannya.
“Contohnya, kalau ada sungai dekat rumah, alih-alih hanya melarang, lebih baik ajak mereka ke sungai dan jelaskan mengapa berbahaya pergi tanpa pengawasan. Ini juga bisa jadi pengalaman belajar baru,” jelasnya.
Dia menyarankan orang tua untuk membantu anak memahami batasan di mana dan kapan mereka boleh bermain, tanpa membuat mereka merasa terlalu dibatasi.
“Salah satu cara efektif adalah mendorong anak belajar dari buku, video, atau cerita orang yang berpengalaman, lalu perkenalkan konsep ini dan diskusikan secara konsisten,” katanya.
Berita terkait: Indonesia tetapkan darurat kekerasan seksual terhadap perempuan
Berita terkait: Bengkulu aktifkan respons darurat usai gempa 6,3 SR
Penerjemah: Sri Dewi Larasati, Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025