Menteri Eksplorasi Potensi Ekonomi Kreatif Yogyakarta

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar mengeksplorasi peluang kolaborasi antara sektor seni, budaya, dan ekonomi kreatif saat mengunjungi Istana Kepresidenan Yogyakarta, yang juga dikenal sebagai Gedung Agung.

"Istana Gedung Agung bukan cuma situs sejarah—ini adalah ruang publik yg hidup. Kita bisa manfaatkan sebagai panggung diplomasi budaya, pameran seni, residensi kreatif, atau lab edukasi antar generasi," kata Irene dalam pernyataan pers yang diterima Senin.

Wamen menyebut kunjungan ini sebagai langkah nyata untuk mengaktifkan ruang publik berbasis nilai lokal dan warisan budaya guna mendukung ekosistem ekonomi kreatif yang lebih inklusif.

Irene juga berdiskusi dengan pengelola istana tentang cara menghidupkan ruang ini tidak hanya secara simbolis tapi juga fungsional untuk memperkuat narasi budaya Indonesia. Sebagai salah satu dari tujuh istana kepresidenan dan situs warisan nasional, Gedung Agung punya peran penting dalam sejarah Indonesia.

Didampingi Kepala Istana Yogyakarta Deni Mulyana, Irene mengeksplor kolaborasi masa depan seperti program residensi seniman, konten edukasi berbasis museum, dan meningkatkan diplomasi budaya lewat karya kreatif berakar nilai lokal.

Staf Khusus Presiden untuk Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, yang juga hadir dalam kunjungan ini, berbagi pandangannya.

"Kita bisa beri napas baru pada ruang bersejarah lewat pendekatan kreatif yang relevan dengan zaman. Dengan memadukan seni, musik, dan teknologi, tempat seperti Gedung Agung bisa jadi bukan cuma monumen masa lalu tapi simbol inspirasi lintas generasi," ujar Yovie.

Selama kunjungan, Wamen Irene dan rombongan berkeliling museum istana; melihat karya asli maestro Indonesia seperti Affandi, Soedjojono, dan Basuki Abdullah; serta menyimak foto-foto presiden bersejarah.

Dibangun tahun 1824, Gedung Agung pernah menjadi kediaman Presiden Soekarno saat Yogyakarta jadi ibu kota sementara dari 1946-1949. Istana ini telah menjamu lebih dari 65 kepala negara, termasuk Ratu Elizabeth II dan Pangeran Charles.

MEMBACA  Wakil Menteri Umumkan Rencana Pembangunan Pusat Kewirausahaan di Jember

Berita terkait: