loading…
Tradisi budaya Pacu Jalur dari Riau tengah menjadi sorotan dunia. Foto/Tangkapan layar situs Wonderful Indonesia.
JAKARTA – Tradisi Pacu Jalur dari Riau mendadak populer global setelah video anak kecil menari diujung perahu saat lomba viral. Momen unik ini terekam dan menyebar cepat di berbagai media sosial.
Dalam video, terlihat puluhan anak mendayung perahu panjang khas Pacu Jalur, sementara seorang bocah—dijuluki Anak Coki—menari lincah di depannya. Tarian ini tak cuma menghibur warga lokal, tapi juga menginspirasi orang-orang di dunia, bahkan ditiru pemain PSG saat merayakan kemenangan.
Baca juga: Festival Pacu Jalur Masuk 10 Event Terbaik Kemenparekraf
Mengenal Pacu Jalur, Warisan Budaya Kuantan Singingi
Menurut situs resmi Kota Jalur (3/7/2025), Pacu Jalur adalah lomba perahu tradisional rutin di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Acara ini sangat dinanti warga, dengan peserta bisa lebih dari 100 tim.
Perahu yang dipakai disebut “jalur”, terbuat dari kayu utuh tanpa sambungan dan bisa memuat 45–60 pendayung. Tradisi ini diperkirakan ada sejak 1903 dan sekarang jadi agenda tahunan Pemerintah Riau untuk promosikan pariwisata.
Di zaman Belanda, Pacu Jalur dipakai untuk merayakan hari ulang tahun Ratu Wilhelmina tiap 31 Agustus. Lomba biasanya berlangsung 2-3 hari, tergantung jumlah peserta.
Sejarah Pacu Jalur dari Abad ke-17
Pacu Jalur berawal di abad ke-17 sebagai alat transportasi utama warga sepanjang Sungai Kuantan. Karena minimnya akses darat, perahu besar ini menjadi pilihan utama untuk bepergian antar desa.