Obligasi Pemerintah Menguat Setelah Starmer Sebut Reeves akan Jadi Menteri Keuangan untuk ‘Waktu yang Lama’

Buka Editor’s Digest gratis

Obligasi pemerintah UK naik hari Kamis setelah Sir Keir Starmer bilang Rachel Reeves akan jadi menteri keuangan untuk “waktu yg sangat lama”, redakan ketakutan investor soal posisinya.

Perdana Menteri janji ini setelah dia gagal dukung Reeves yg menangis di House of Commons hari Rabu, picu penjualan besar2an obligasi dan poundsterling.

Investor bilang kemungkinan Reeves pergi bikin khawatir aturan fiskal pemerintah bisa dibatalkan untuk utang lebih besar.

Hasil obligasi 10-tahun turun 0.07 poin persen ke 4.56% di pagi hari Kamis, balikkan sebagian penjualan Rabu kemarin ketika hasil naik 0.16 poin. Itu kenaikan terbesar sejak April.

Pound, yg jatuh 0.8% terhadap dolar Rabu, pulih naik 0.1% ke $1.3645.

Di hari penuh drama politik, Reeves terlihat nangis saat Starmer tidak beri dukungan penuh ketika ditanya soal masa depannya oleh pemimpin Konservatif Kemi Badenoch di Prime Minister’s Questions.

Tapi di wawancara BBC Rabu malam, Starmer bilang Reeves akan “jadi menteri keuangan untuk waktu yg sangat lama” dan mereka “sejalan”.

Starmer juga tegaskan alasan Reeves sedih “tidak ada hubungannya dengan politik”, mirip komentar juru bicara menteri keuangan sebelumnya bahwa itu karena “masalah pribadi”.

Reeves jadi target kemarahan pemberontak atas penanganan reformasi kesejahteraan Labour yg berantakan. Pemimpin Konservatif Kemi Badenoch bilang menteri keuangan dipakai Starmer sebagai “tameng hidup untuk ketidakmampuannya”.

Selasa kemarin, Starmer batalkan RUU kesejahteraan kontroversial saat hadapi pemberontakan Labour di House of Commons, tinggalkan lubang miliaran pound di keuangan publik UK.

Ditanya apakah Reeves masih jadi menteri keuangan sampai pemilu berikutnya, menteri kesehatan Wes Streeting bilang ke Sky News hari Kamis: “Tentu saja iya.”

MEMBACA  Generasi Z Tak Mampu untuk Kencan, Tapi CEO Grindr Soroti Masalah Sebenarnya: Monetisasi Asmara oleh Aplikasi