Merek smartphone China, Honor, meluncurkan ponsel lipat tertipis di dunia – hanya 4,1 milimeter saat terbuka – pada Rabu kemarin. Mereka ingin kembali bersaing di pasar smartphone China yang sangat ketat.
Ketipisan Magic V5 dimungkin karena inovasi baterai silikon-karbon, yang menyusun sel setipis 0,2 milimeter. Hasilnya, baterainya setipis kartu bank. Ponsel ini juga ringan: hanya 217 gram, lebih ringan dari iPhone 16 Pro Max.
Di balik ini ada riset dan pengembangan (R&D) yang sangat besar, kata Hope Cao, pakar produk lipat Honor, sebelum peluncuran Magic V5.
Honor menginvestasikan 1 miliar yuan (Rp2,1 triliun) untuk riset teknologi baterai silikon-karbon. Setiap tahun, mereka habiskan lebih dari 10% pendapatan untuk R&D.
“Dari segi bahan, struktur, kerajinan…semua sangat mahal dari sisi R&D,” ujar Cao.
Ponsel lipat masih segmen kecil tapi tumbuh cepat di pasar smartphone China. Tahun lalu, penjualannya naik 27%. Model book-type, yang membuka layar lebih lebar, paling populer.
Cao bilang ini sesuai dengan selera konsumen China yang suka perangkat serbaguna. Layar besar berguna untuk kerja dan hiburan. Tren “drama pendek” juga mendorong orang beli ponsel dengan layar lebih besar.
Honor dulunya divisi budget Huawei. Tahun 2020, mereka dijual karena sanksi AS. Kuartal pertama 2025, pangsa Honor di pasar China 13%, hampir sama dengan Vivo, Oppo, dan Apple.
Merek budget China mulai masuk pasar premium, cari untung dari ponsel mahal, bukan jumlah penjualan besar.
Tapi, kembalinya Huawei ke pasar tahun 2023 bikin Honor kewalahan. Sekarang, Huawei dan Xiaomi pemimpin pasar smartphone China.
Kesuksesan Huawei juga pengaruhi Apple. iPhone kalah saing dengan fitur dan desain smartphone lokal. Kabarnya, Apple akan rilis ponsel lipat tahun 2026.
Apple juga kesulitan meluncurkan layanan AI di China. Awal tahun ini, Alibaba dikabarkan akan jadi mitra lokal Apple untuk Apple Intelligence. Tapi kerjasama ini diawasi ketat di AS dan China.
AI sekarang jadi pembeda utama smartphone China, termasuk Honor. Mereka eksperimen dengan AI on-device, yang berjalan di ponsel, bukan cloud. Honor rencana investasi $10 miliar dalam 5 tahun untuk kembangkan AI, termasuk untuk PC, tablet, dan wearable.