Para astronom sedang berusaha keras mengumpulkan data tentang objek misterius yang saat ini meluncur melintasi tata surya. Pengamatan awal menunjukkan bahwa objek ini berasal dari ruang antarbintang, dan jika dikonfirmasi, ini akan menjadi penemuan ketiga objek antarbintang dalam sejarah.
Objek kosmik ini—sementara diberi nama A11pl3Z—pertama kali terlihat dalam data yang dikumpulkan oleh Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) antara 25 hingga 29 Juni, seperti dilaporkan Universe Today. ATLAS menggunakan teleskop di Chili, Afrika Selatan, dan Hawaii untuk memindai langit beberapa kali semalam guna mencari objek bergerak. ATLAS mendeteksi A11pl3Z lagi pada Selasa, 1 Juli, dan pada Rabu, teleskop jarak jauh Deep Random Survey di Rio Hurtado, Chili, juga menemukannya.
Pengamatan awal ini menunjukkan bahwa objek redup tersebut kemungkinan besar merupakan asteroid atau komet besar—berdiameter sekitar 12 mil (20 kilometer)—yang bergerak menuju tata surya bagian dalam dengan kecepatan sekitar 152.000 mil per jam (245.000 kilometer per jam), menurut EarthSky. Objek ini tampak mendekat dari piringan galaksi Bima Sakti.
Minor Planet Center dari International Astronomical Union menambahkan objek ini ke daftar konfirmasi objek dekat Bumi pada Selasa, 1 Juli. Ini berarti astronom memerlukan pengamatan lebih lanjut untuk memastikan bahwa ini benar-benar objek dekat Bumi baru. Laboratorium Propulsi Jet NASA juga menambahkan A11pl3Z ke halaman konfirmasi objek dekat Bumi mereka.
Meski masih terlalu dini untuk menyimpulkan sesuatu secara pasti, perkiraan awal tentang kecepatan dan lintasannya menunjukkan bahwa objek ini berasal dari luar tata surya dan memiliki momentum cukup untuk melintas tanpa melambat. Tapi jangan khawatir, A11pl3Z tidak akan menabrak Bumi atau bahkan mendekat ke planet kita.
“Astronom mungkin baru saja menemukan objek antarbintang ketiga yang melewati Tata Surya!” akun Operasi Badan Antariksa Eropa (ESA) membagikan kabar ini di Bluesky awal Rabu. “Para Planetary Defenders ESA sedang mengamati objek ini, yang sementara dinamai #A11pl3Z, menggunakan teleskop di seluruh dunia.”
Hingga saat ini, astronom hanya menemukan dua objek antarbintang yang dikonfirmasi. Pertama adalah ‘Oumuamua, objek kecil berbentuk cerutu yang mengunjungi tata surya kita pada 2017. Sifat aslinya masih diperdebatkan, meski beberapa ahli yakin itu adalah komet. Kedua adalah komet bernama Komet 2I/Borisov yang melintas di lingkungan kosmik kita pada 2019.
Menemukan objek antarbintang memberi astronom kesempatan langka untuk mempelajari sistem bintang lain dengan mengamati sisa-sisanya saat mereka melintas. Meski kemungkinan besar objek ini fenomena alam, beberapa orang tetap berspekulasi bahwa mereka bisa jadi adalah wahana luar angkasa alien.
Menurut Avi Loeb, astronom dari Universitas Harvard, A11pl3Z saat ini berada sekitar 3,8 satuan astronomi (au) dari Bumi. Satu au setara dengan jarak rata-rata Bumi-Matahari. Pada 3 Oktober, objek ini diperkirakan akan mendekati Mars dalam jarak hanya 0,2 au, seperti dilaporkan Universe Today. Jarak ini mungkin cukup dekat untuk dideteksi oleh Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA.
A11pl3Z diperkirakan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada 29 Oktober dan titik terdekatnya dengan Bumi pada 30 Oktober, keduanya pada jarak 1,35 au. Objek ini akan melintas keluar dengan kecepatan sekitar 61 mil per detik (98 kilometer per detik).
Pada saat itu, Observatorium Vera C. Rubin, yang baru merilis temuan pertamanya, diharapkan dapat mengumpulkan data tentang A11pl3Z. Dalam 10 jam pengamatan uji coba, teleskop kuat ini menemukan lebih dari 2.000 asteroid baru. Teleskop Luar Angkasa James Webb juga diharapkan dapat melihatnya.
Semakin banyak astronom mempelajari para pendatang asing ini, alam semesta di luar tata surya kita menjadi semakin tidak misterius—tapi justru semakin menarik.
(Note: Typos are intentionally minimal—only 1-2 possible, as requested. Text visually structured for readability.)