Turun 19% pada 2025, Apa yang Menanti Saham Tesla Selanjutnya?

Gambar robot humanoid Tesla di depan logo perusahaan Sekitar Dunia Foto via Shutterstock

Minggu ini penuh berita besar buat Tesla (TSLA), mulai dari peluncuran layanan kendaraan otonom (AV) yang ditunggu-tunggu di Austin. Tapi ada juga kabar buruk, seperti penurunan penjualan di Eropa dan keluarnya salah satu eksekutif penting. Di tengah berita ini, saham TSLA hari ini naik cuma 1.1% dalam seminggu, padahal Senin kemarin sempat melonjak 8.23%.

Saham TSLA turun 19% sejak awal tahun, dan anjlok 33% dari puncaknya di pertengahan Desember – jauh lebih buruk daripada pasar secara umum. Setelah sahamnya naik 52% dari titik terendah April, ini yang bisa diharapkan selanjutnya.

Peluncuran layanan robotaxi Tesla di Austin dapat masalah besar, dengan banyak pelanggaran lalu lintas seperti ngebut dan ganti jalur sembarangan. Ini bikin NHTSA investigasi. Masalah keamanan ini muncul pas Tesla lagi berusaha berubah dari produsen mobil listrik (EV) jadi perusahaan AI dan robotik, yang bikin cerita pertumbuhannya makin rumit.

Data terbaru juga tunjukkan posisi Tesla di pasar Eropa melemah, dengan registrasi bulan Mei turun 28% dibanding tahun lalu. Ini bulan kelima berturut-turut penjualan Tesla turun, padahal pasar EV secara umum tumbuh.

Selain itu, kabar hari Kamis menyorot keluarnya eksekutif kunci Omead Afshar, yang punya peran penting di operasi Amerika Utara dan Eropa. Afshar, yang dulu juga kerja di SpaceX, dikabarkan dipecat karena penjualan terus turun.

Di luar markas Tesla, persaingan di pasar EV global semakin ketat, terutama dari produsen China. Xiaomi baru luncurkan model lebih murah yang saingi Tesla Model Y, sementara BYD (BYDDY) sudah ambil alih Tesla sebagai produsen EV terbesar dunia. Model Tesla yang mulai tua dan banyak potongan harga mulai pengaruhi margin, sementara produksi Cybertruck kayaknya gak sesuai target awal.

MEMBACA  KWESST Micro Systems Inc. Mengumumkan Penetapan Harga Penawaran Umum di Amerika Serikat oleh Investing.com

Cerita Berlanjut

Meski ada tantangan ini, saham TSLA sudah pulih 54% dari titik terendah April, tapi masih 33% di bawah puncak Desember. Tesla tetap dapat dukungan kuat dari institusi, dengan Ark Invest milik Cathie Wood nambah saham. Benchmark juga naikkan target harga jadi $475, karena potensi jangka panjang kendaraan otonom.

Tapi, gabungan persaingan ketat, pengawasan regulasi, dan reorganisasi internal bikin jalan Tesla ke depan tetap bergejolak. Artinya, saham TSLA mungkin cocok buat spekulan jangka pendek yang tahan risiko tinggi, atau investor jangka panjang yang yakin sama strategi otonom perusahaan.

Artikel ini dibuat dengan dukungan AI dan ditinjau oleh editor. Pada tanggal publikasi, editor tidak punya posisi (langsung atau tidak langsung) di sekuritas yang disebut di artikel. Semua info dan data hanya untuk tujuan informatif. Artikel ini awalnya terbit di Barchart.com.