"Penghapusan kuota impor sapi hidup tidak akan merugikan petani: pemerintah" (Saran visual: gunakan font yang jelas dan beri jarak yang cukup antar baris untuk keterbacaan optimal.)

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan bahwa penghapusan kuota impor sapi hidup tidak akan merugikan petani lokal, malah memperkuat populasi ternak dalam negeri dan mendukung ketahanan pangan.

Menurut Sudaryono, kebijakan ini tidak merugikan peternak lokal karena impor sapi hidup bisa meningkatkan bibit ternak dan mendukung swasembada daging sapi nasional.

"Tujuan pemerintah Indonesia adalah menaikkan populasi sapi hidup," ujarnya kepada pers usai penutupan Konferensi Nasional HKTI 2025 di Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan, peternak bisa rugi jika Indonesia terus impor daging sapi dalam jumlah besar karena itu bisa mematikan usaha ternak lokal dan menurunkan harga pasar.

Wamen menjelaskan, kebijakan impor sapi hidup pemerintah bertujuan memperkuat ekosistem peternakan dan menjamin ketahanan pangan jangka panjang.

Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) mendukung penghapusan kuota impor sapi hidup, terutama sapi perah, untuk mendukung produksi susu nasional.

"Kita masih 80% tergantung susu impor. Untuk mengatasinya, kita harus impor sapi perah sebanyak mungkin," kata Ketua APSPI Agus Warsito kepada ANTARA, Kamis.

Namun, dia meminta pemerintah buat regulasi pendukung agar peternak bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah.

Pemerintah telah hapus kuota impor untuk semua jenis sapi hidup, termasuk sapi potong, penggemukan, dan perah.

Kebijakan ini diambil sebagai langkah strategis untuk menjamin ketersediaan daging dan susu sementara memperkuat ketahanan pangan nasional.

Dengan kebijakan ini, pelaku usaha kini bisa impor sapi hidup tanpa batas kuota, kata Menko Pangan Zulkifli Hasan di Jakarta, Rabu.

Indonesia berencana impor hingga 2 juta sapi hidup pada 2029 untuk memenuhi permintaan domestik yang terus naik untuk daging dan susu.

Berita terkait: Australia tunggu keputusan kuota impor sapi dari Indonesia

MEMBACA  Hati-hati Jorge Martin, Francesco Bagnaia Tolak Blunder di MotoGP Jerman 2024

Penerjemah: Muhammad Harianto, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025