Trump: China Bisa Terus Beli Minyak Iran—Tapi Berharap Beijing Beli Minyak AS Sebagai Gantinya

Presiden AS Donald Trump pada Selasa nampak mengusulkan perubahan kebijakan terhadap Iran, dengan menyatakan bahwa China—salah satu sekutu utama dan mitra dagang Iran—mungkin diizinkan untuk beli minyak dari Iran.

Dalam postingan media sosial, Trump menulis bahwa “China sekarang bisa terus membeli minyak dari Iran.” Ini akan menjadi perubahan besar dalam kebijakan AS, yang selama ini mencoba membatasi perdagangan minyak Iran dengan dunia, termasuk China.

Gedung Putih kemudian menjelaskan ke media bahwa Trump hanya “menyoroti fakta bahwa, berkat tindakan tegasnya menghancurkan fasilitas nuklir Iran dan merundingkan gencatan senjata antara Israel-Iran, Selat Hormuz tidak akan terganggu, yang bisa berakibat buruk bagi China.” Mereka juga menegaskan bahwa sanksi AS terhadap negara-negara yang impor minyak Iran masih berlaku.

China saat ini membeli sekitar 90% ekspor minyak Iran, menurut Reuters. Namun, karena sanksi AS, minyak ini diangkut oleh armada bayangan di luar sistem pelayaran resmi. Kapal-kapal ini kemudian mengganti label asal minyak sebelum dijual ke kilang kecil di China yang sering memakai yuan, menghindari sistem keuangan berbasis dolar AS.

Sanksi minyak Iran adalah bagian penting dari kampanye “tekanan maksimal” AS terhadap Iran, yang diterapkan Trump di masa jabatan pertamanya dan dihidupkan kembali Februari lalu. Awal Mei, Trump mengancam akan beri sanksi sekunder pada siapa saja yang beli “minyak atau produk petrokimia dari Iran.”

China belum secara resmi mengakui pembelian minyak Iran sejak 2022. Namun, Trump juga menyarankan Beijing untuk cari sumber minyak lain. “Semoga mereka akan beli banyak minyak dari AS,” tulisnya di media sosial.

Pejabat Gedung Putih mengatakan, “Presiden terus mendorong China dan semua negara untuk impor minyak canggih dari kami.”

MEMBACA  Reeves menunda proyek infrastruktur untuk mengatasi 'lubang fiskal'

China saat ini hanya impor 2% minyak dari AS, bandingkan dengan 14% dari Iran. Beijing juga kenakan tarif 10% untuk minyak AS awal tahun ini, sebagai balasan atas tarif 20% Trump untuk barang China terkait kasus penyelundupan fentanyl.

Harga minyak Brent naik 0,6% pagi ini (waktu AS), saat pedagang nilai stabilitas gencatan senjata Iran-Israel. Meski ada laporan pelanggaran dari kedua pihak kemarin, gencatan masih bertahan hari ini.

Trump klaim serangan AS akhir pekan lalu menghentikan program nuklir Iran “selama puluhan tahun,” berbeda dengan laporan intelijen AS yang menyebut hanya tertunda beberapa bulan.