Konflik Iran-Israel Berpotensi Picu Kebangkitan Sel Teror di Indonesia, Tetap Waspada!

Rabu, 25 Juni 2025 – 13:55 WIB

Jakarta, VIVA – Pengamat intelijen dan terorisme dari Universitas Indonesia (UI), Ridlwan Habib, memperingatkan bahwa perang antara Israel dan Iran bisa "dimanfaatkan" oleh kelompok-kelompok radikal untuk menyebarkan ideologi, propaganda, merekrut anggota, bahkan mengumpulkan dana.

Baca Juga:
Temui Menkeu Arab Saudi dan Qatar, Sri Mulyani Bahas Dampak Perang Iran-Israel

"Sekarang konfliknya makin meluas karena musuhnya bukan cuma Israel, tapi juga Amerika Serikat. Kelompok-kelompok ini bisa memanfaatkannya untuk menyebar kebencian terhadap kepentingan asing, terutama AS," kata Ridlwan saat diwawancara, Rabu (25/6/2025).

Ia mengingatkan serangan bom di masa lalu yang menarget tempat-tempat di Indonesia. "Kita pernah lihat hotel-hotel asing dibom karena dianggap mewakili kepentingan Barat. Jadi, kita harus waspada," tambahnya.

Baca Juga:
Laporan Intelijen AS: Serangan Militer Gagal Hancurkan Program Nuklir Iran

Ridlwan juga menyebut sel-sel terorisme di Indonesia berpotensi aktif saat konflik Timur Tengah memanas, terutama karena solidaritas pada Palestina dan kebencian terhadap AS, Israel, dan sekutunya.

"Benar, sel-sel teroris bisa aktif lagi. Konflik sekarang bukan cuma Israel-Palestina, tapi juga AS vs Iran. Ini bakal memperluas skala konflik," ujarnya.

Baca Juga:
Konflik Iran vs Israel: Apa Dampaknya buat Impor Mobil Mewah ke Indonesia?

Ridlwan berharap lembaga seperti Densus 88 dan BNPT mengambil langkah antisipasi, seperti mengedukasi kedutaan asing dan memantau mantan narapidana terorisme.

"Baik yang sudah atau belum setuju deradikalisasi, harus diawasi ketat. Juga waspadai orang yang bertindak karena simpati pribadi, tanpa kaitan jaringan teroris," jelasnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar hati-hati terhadap hoaks dan narasi palsu di media sosial. "Kita simpati pada Palestina, tapi di dalam negeri masih banyak masalah. Jaga kerukunan tetap penting," tegas Ridlwan.

MEMBACA  Sudah Berpisah Sepuluh Tahun, Masih Tinggal Serumah: Pria 56 Tahun Meninggal di Kamarnya

Baca Juga:
Jenderal Pasukan Elit Iran ‘Bangkit dari Kematian’ Usai Diklaim Dibunuh Israel
VIVA.co.id | 25 Juni 2025