Presiden Memutuskan Perluasan Sekolah Rakyat ke 200 Lokasi

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan perluasan program sekolah gratis pemerintah, Sekolah Rakyat, dengan menambah 100 lokasi baru. Ini akan membuat total jadi 200 lokasi di seluruh Indonesia.

Perintah ini dikeluarkan saat Presiden sedang berkunjung ke Rusia, kata Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Robben Rico, di Jakarta pada Sabtu.

“Inisiatif Sekolah Rakyat ini adalah ide Presiden sendiri. Bukan program Kementerian Sosial, tetapi butuh dukungan dari semua pihak,” ujarnya.

Lokasi baru akan memanfaatkan pusat pelatihan vokasi milik Kementerian Ketenagakerjaan serta yang dikelola pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.

Pemerintah sudah membentuk tim koordinasi untuk program Sekolah Rakyat, terdiri dari satgas lintas kementerian dan daerah. Tahap awal, 100 lokasi pilot dipilih dan rencananya mulai belajar Juli 2025.

Sebanyak 100 lahan, masing-masing seluas 6,3 hingga 10 hektar, juga diusulkan dan akan siap untuk pembangunan Agustus mendatang.

Sambil menunggu gedung Sekolah Rakyat selesai, pemerintah akan pakai skema sementara selama setahun. Gedung akan direnovasi lalu dikembalikan ke pemda dalam kondisi baik.

Rico menjelaskan, Sekolah Rakyat dirancang sebagai kompleks pendidikan terpadu, mencakup SD, SMP, dan SMA, yang sepenuhnya dibiayai APBN.

Sekolah ini akan pakai model asrama, tidak hanya kurikulum nasional tapi juga pengembangan karakter, literasi digital, dan pelatihan vokasi untuk menyiapkan “Generasi Emas” Indonesia.

“Anak-anak ini juga dapat pelatihan keterampilan agar 20 tahun lagi, di 2045, kita bisa wujudkan visi Indonesia Emas,” kata Rico.

Presiden meluncurkan program ini karena banyak anak tidak sekolah di berbagai daerah. Data BPS mencatat, lebih dari 227 ribu anak usia SD saat ini tidak bersekolah.

Hingga kini, 357 pemerintah daerah, termasuk provinsi, kabupaten, dan kota, sudah bergabung dalam program Sekolah Rakyat.

MEMBACA  Pertandingan Seri Tanpa Gol Antara Halus FC dan Cosmo JNE

Berita terkait: