Selain harganya yang selangit, masalah utama alat bantu dengar resep dokter ya proses mendapatkannya. Cari dokter. Buat janji. Tunggu di ruang tunggu. Jalani tes berjam-jam sebelum akhirnya dipaksa membeli sepasang alat bantu dengar. Rasanya lebih menyebalkan daripada tuli itu sendiri.
Telehealth sedikit memberi solusi, tapi siapapun yang pernah coba konsultasi soal tahi lalat lewat kamera ponsel tahu: teknologi video punya batasan. Tes pendengaran butuh interaksi langsung dan peralatan canggih. Setiap audiogram yang saya jalani selalu di ruang kedap suara berteknologi tinggi.
Hear.com—perusahaan yang jual alat bantu dengar resep secara online dan ritel—punya solusi. Mereka mengirimkan perangkat tes pendengaran lengkap beserta alat bantu dengar, lalu memandu prosesnya via video call dengan audiolog. Saya sudah dua kali coba tes pendengaran virtual mereka—begini kira-kira prosesnya.
Semua Daring
Foto: Chris Null
Foto: Chris Null
Prosesnya dimulai dengan konsultasi singkat. Bagi pemula, ini langkah penting; yang sudah berpengalaman bisa lewati, apalagi jika sudah tahu model alat bantu dengar yang diinginkan. Staf Hear.com akan tanyakan kondisi pendengaranmu, pengalaman pakai alat bantu dengar, riwayat tes, dan budget (termasuk asuransi). Mereka lalu rekomendasikan produk terbaik dari koleksinya, meski kamu bisa minta model tertentu jika sudah tahu.
Selanjutnya, jadwalkan tes dan pemasangan alat. Beberapa hari kemudian, paket akan tiba di rumah. Isinya banyak perangkat dan kabel yang awalnya terlihat ribet, tapi sebenarnya mudah dirakit dengan bimbingan via telepon dari tim Hear.com.
Meski isinya banyak, paketnya tertata rapi. Di paling atas ada tablet Microsoft Surface yang sudah dikhususkan hanya untuk video call audiology. Colokkan ke listrik, lalu hubungkan kotak USB ke port-nya. Pastikan semua perangkat terhubung—kadang ada yang kendor—dan siap digunakan. Surface hanya berfungsi untuk memulai panggilan dengan audiolog; saat waktunya tiba, tinggal tekan tombol di layar.
Foto: Chris Null
Foto: Chris Null
Setelah sapa-menyapa, audiolog akan pandu kamu lewat serangkaian tes. Pertama, pemeriksaan fisik telinga menggunakan otoskop USB—alat berbentuk kerucut hitam dengan lampu yang biasa dipakai dokter. Karena tidak ada dokter yang mengarahkan, audiolog akan beri tahu cara memposisikannya di telinga agar bisa lihat gendang telingamu. Kamu juga bisa lihat hasilnya di layar Surface. Spoiler: ada lebih banyak kotoran telinga daripada yang kamu kira.
Dengar atau Tidak?
Jika tidak ada kerusakan fisik yang menghalangi pemakaian alat bantu dengar, lanjut ke tes pendengaran biasa. Serangkaian tes ini memakan waktu paling lama, dan kebanyakan mengharuskanmu memakai headset besar peredam b