Dapatkan info terbaru dengan update gratis
Cukup daftar ke US economy myFT Digest—langsung dikirim ke inbox kamu.
Pembangunan perumahan di AS turun ke level terendah dalam 5 tahun pada Mei, karena pembangun rumah menghadapi tarif impor bahan yang tidak stabil, suku bunga KPR tetap tinggi, dan persediaan rumah yang belum terjual menumpuk.
Mulai pembangunan rumah turun 9,8% dibanding bulan sebelumnya ke tingkat tahunan hampir 1,26 juta rumah di Mei (setelah disesuaikan musiman), menurut data dari Census Bureau hari Rabu. Ini level terendah sejak pandemi Covid-19 menghentikan proyek konstruksi di 2020, dan lebih rendah dari prediksi ekonom yaitu 1,36 juta.
Izin konstruksi baru juga turun lebih dari perkiraan ke tingkat tahunan 1,38 juta unit di Mei, terendah sejak Juni 2020.
Data lemah ini muncul beberapa jam sebelum bank sentral AS mengumumkan keputusan suku bunga terbaru siang hari Rabu, sementara Presiden Donald Trump terus mengkritik ketua Fed Jay Powell karena tidak menurunkan suku bunga.
Ekonom bilang konstruksi tertekan oleh ketidakstabilan trade war Trump, yang diperkirakan naikkan biaya bahan bangunan penting. Presiden AS sering ancam tarif besar ke mitra dagang, tapi sering juga mundur.
"Pembangun rumah menunda proyek baru karena ketidakpastian tarif dan kesulitan menentukan harga proyek," kata Selma Hepp, ekonom utama di konsultan properti Cotality.
Data konstruksi lesu ini muncul setelah survei National Association of Home Builders dan Wells Fargo menemukan sentimen pembangun rumah jatuh ke level terendah sejak 2022.
Pembangun melaporkan tekanan untuk potong harga dan beri insentif lebih—seperti kredit desain atau diskon suku bunga—agar bisa jual rumah di pasar yang stagnan.
"Margin semakin tipis," kata Ali Wolf, ekonom utama di perusahaan data konstruksi Zonda. "Kalau mau bersaing, sekarang harus kasih banyak konsesi."
Wolf tambah, ketidakpastian ekonomi di kalangan konsumen juga membebani pasar konstruksi. "Pembangun perlu yakin bisa jual rumah dulu sebelum bangun… tapi sekarang banyak keraguan."
Kelemahan di pasar perumahan ini muncul saat Fed bersiap umumkan keputusan suku bunga terbaru. Bank sentral diperkirakan pertahankan suku bunga, tapi investor akan pantau perubahan prediksi dan sinyal dovish dari Powell.
"Suku bunga KPR saat ini bikin sektor perumahan menyusut dan harga turun," kata Andrew Hollenhorst, ekonom AS utama di Citi. "Itu tanda jelas suku bunga masih terlalu ketat dan perlu diturunkan."
Suku bunga KPR 30-tahun turun ke 6,84% per Juni 13 dari 6,93% seminggu sebelumnya, menurut data Mortgage Bankers Association. Tahun 2023, suku bunga pernah capai level tertinggi dalam 23 tahun hampir 8%, dan belum di bawah 6% sejak September 2022.