Jassy dari Amazon Menyatakan AI Akan Mengurangi Jajaran Korporat Perusahaan

CEO Amazon.com Inc, Andy Jassy, bilang dia perkirakan jumlah pekerja di perusahaannya bakal turun dalem beberapa tahun ke depan. Ini karena Amazon, raksasa ritel dan komputasi awan, bakal pakai kecerdasan buatan (AI) untuk ngerjain lebih banyak tugas.

AI generatif dan agen perangkat lunak berbasis AI “harusnya mengubah cara kerja kita,” kata Jassy dalam email ke karyawan Selasa lalu. Dia jelasin gimana teknologi baru ini bakal ubah dunia kerja.

“Kita bakal butuh lebih sedikit orang buat ngerjain beberapa pekerjaan yang ada sekarang, tapi lebih banyak orang buat jenis pekerjaan lain,” tulis Jassy. “Sulit tau pasti dampaknya dalam jangka panjang, tapi dalam beberapa tahun ke depan, kita perkirakan ini bakal kurangi total karyawan korporat karena efisiensi dari pake AI di seluruh perusahaan.”

Sejak AI mulai populer, banyak orang di dalam dan luar industri khawatir AI bakal gantikan pekerjaan manusia. Kekhawatiran ini makin besar seiring perusahaan teknologi luncurkan sistem AI lebih canggih yang bisa nulis kode dan ngerjain tugas online atas nama pengguna.

Shopify Inc. bilang ke karyawan bahwa permintaan tambahan staf baru harus jelasin kenapa AI enggak bisa ngerjain tugas itu. Duolingo Inc. bilang mereka bakal “pelan-pelan berhenti” pake kontraktor buat pekerjaan yang bisa dikerjain AI. Microsoft Corp. baru aja ngumumin PHK yang paling berdampak ke developer software.

Dario Amodei, CEO Anthropic (pesaing OpenAI), baru-baru ini ngingetin bahwa AI bisa hapus 50% pekerjaan entry-level buat karyawan kantoran dan bikin pengangguran naik sampe 20% dalam 5 tahun ke depan.

Amazon, yang udah prioritaskan otomatisasi di logistik dan peran kantor pusat selama bertahun-tahun, lagi gencar investasi di AI. Jassy sebut beberapa inisiatifnya, termasuk software suara Alexa+, asisten belanja, dan alat buat developer serta bisnis yang dijual AWS.

MEMBACA  Musim 2 'The Last of Us', episode 3: Ellie menyembunyikan rahasia gelap dari Dina, dan siapa yang bisa menyalahkannya?

Di dalam perusahaan, Amazon udah pake alat AI buat penempatan stok, layanan pelanggan, dan daftar produk. Jassy anjurkan karyawan buat “coba-coba AI kapan pun bisa.”

Amazon adalah perusahaan swasta dengan karyawan terbanyak di AS setelah Walmart Inc., dengan 1,56 juta pekerja per Maret lalu. Kebanyakan kerja di gudang buat kemas dan kirim barang, tapi sekitar 350.000 di antaranya kerja di kantor korporat.