"Kunjungan Kerja Prabowo ke Rusia Jadi Momen Strategis Tingkatkan Kerja Sama Investasi dan Perdagangan"

Minggu, 15 Juni 2025 – 22:36 WIB

Jakarta, VIVA – Rencana kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia pada 18–20 Juni 2025 dianggap sebagai peluang emas untuk menarik investasi dan kerja sama strategis di bidang perdagangan dan teknologi.

Baca Juga :
Prabowo Ambil Alih Polemik 4 Pulau Aceh Masuk Sumut

Anggota Komisi VI DPR RI Ahmad Labib menyatakan, salah satu prioritas utama adalah penyelesaian Free Trade Agreement antara Indonesia dan Eurasian Economic Union (EAEU), sebuah blok ekonomi yang terdiri dari Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kirgistan.

"Ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mempercepat kerja sama strategis antara Indonesia dan Rusia, terutama di bidang dagang, investasi, dan teknologi," kata Labib dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 15 Juni 2025.

Baca Juga :
Prabowo Naikkan Gaji Hakim hingga 280 Persen, PSI: Terobosan Penting

Kunjungan ini dilakukan atas undangan khusus Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) serta mengadakan pertemuan bilateral.

“Perjanjian dagang ini sangat penting. Tidak hanya membuka pasar lebih luas untuk ekspor Indonesia, tapi juga jadi pintu masuk investasi dan kolaborasi industri lintas negara,” jelas Labib.

Baca Juga :
BI Catat Modal Asing Masuk RI Capai Rp 5,20 Triliun pada Pekan Kedua Juni 2025

Presiden Prabowo Subianto di acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 (Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)
Foto : VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Sebagai anggota Komisi VI DPR RI, Labib menekankan pentingnya kerja sama ekonomi dengan Rusia dan negara EAEU untuk diversifikasi pasar, mengurangi ketergantungan pada AS dan China.

Tahun ini, Indonesia dan Rusia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik. Selama ini, kedua negara telah bekerja sama di berbagai sektor strategis. Dalam pertemuan mendatang, pemerintah Indonesia diharap bisa mempercepat kerja sama di bidang energi, infrastruktur, pertanian, pertahanan, dan digitalisasi industri.

MEMBACA  Indonesia Selidiki Klaim Taiwan Soal Mi Instan Terkontaminasi

“Indonesia melihat Rusia sebagai mitra potensial untuk pembangunan nasional. Investasi dan transfer teknologi dari Rusia bisa mendorong pertumbuhan di sektor prioritas,” ujarnya.

Selain FTA, beberapa proyek investasi yang sedang dibahas antara lain pembangunan kilang minyak, PLTN, dan kerja sama industri pertahanan.

Labib menegaskan pentingnya kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan untuk ketahanan ekonomi nasional.

“Dengan FTA dan kerja sama strategis, target meningkatkan volume dagang dua kali lipat dalam lima tahun bukan hal mustahil,” katanya.

Presiden RI Prabowo Subianto di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma jelang bertolak ke Singapura (sumber foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI memastikan Presiden Prabowo akan berkunjung ke Rusia pekan depan dan bertemu Presiden Putin, serta menjadi pembicara di forum ekonomi internasional.

“Bapak Presiden dan rombongan terbatas dijadwalkan berkunjung ke St. Petersburg pada 18—20 Juni,” kata Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah “Roy” Soemirat.

Dalam kunjungan ini, Presiden Prabowo juga akan menghadiri Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF). (Ant)

Halaman Selanjutnya