Setelah gelombang serangan yang semakin meningkat antara Israel dan Iran, beberapa negara Timur Tengah membuka kembali ruang udaranya untuk penerbangan sipil pada Sabtu.
Yordania melanjutkan operasi penerbangan sipil pukul 7.30 pagi waktu setempat (0430 GMT), menurut kantor berita resmi Petra.
Lebanon menyusul pada pukul 10 pagi, sementara kantor berita resmi Suriah, SANA, juga mengumumkan pembukaan kembali ruang udaranya lebih awal hari itu.
Sementara itu, Irak memperpanjang penundaan penerbangan sipil hingga sore hari.
Pembatasan ini merupakan respons atas eskalasi permusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dipicu oleh serangan udara Israel yang menarget fasilitas nuklir, pimpinan militer, dan ilmuan top Iran pada Jumat dini hari.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan gelombang rudal balistik dan serangan drone.
Kedua belah pihak melaporkan korban.
Meski tekanan internasional untuk de-eskalasi semakin kuat, tidak ada pihak yang tampak bersedia mundur dari konflik ini saat memasuki hari kedua.