Jakarta (ANTARA) – Kementerian Transmigrasi menargetkan pembagian 13.751 sertifikat kepemilikan tanah untuk transmigran tahun ini, dimulai dari Juli.
“Dari 13.751 sertifikat yang ditargetkan, 2.895 sudah diterbitkan dan akan diserahkan secara simbolis pada Juli. Sisanya akan dibagikan bertahap hingga Desember 2025,” kata Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan, program distribusi ini akan fokus di beberapa provinsi, seperti Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah —daerah yang masih tertinggal dalam penerbitan sertifikat.
“Fokus ini juga ditentukan berdasarkan kesiapan lahan target beserta dokumen-dokumen yang diperlukan,” ujarnya.
Suryanagara menambahkan, awalnya Kementerian Transmigrasi mengusulkan penerbitan 33.340 sertifikat tanah transmigrasi tahun ini kepada Kementerian ATR/BPN.
“Setelah pemantauan dan evaluasi, pemerintah sepakat menargetkan 13.751 sertifikat di 2025 dari usulan awal 33.340,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, 19.589 lahan sisanya belum bisa diproses karena berbagai masalah, seperti klaim tumpang tindih dan sengketa kepemilikan yang belum selesai.
Menurut menteri, beberapa lahan berada di kawasan yang diklaim sebagai hutan, dipersengketakan masyarakat adat atau warga, atau sudah dikuasai pelaku usaha dengan sertifikat hak guna usaha.
Suryanagara juga menyebut kasus dimana transmigran meninggalkan lahannya, tapi kemudian ingin mengambil kembali setelah diambil alih pihak lain.
Dia mengatakan, kementeriannya sedang berkoordinasi dengan Kementerian ATR, Kementerian Kehutanan, Kementerian Dalam Negeri, dan BIG untuk menyelesaikan masalah ini.
Berita terkait: Sertifikat digital sebagai senjata Indonesia lawan mafia tanah
Berita terkait: Sertifikat tanah memiliki nilai ekonomi dan hukum: Menteri
Penerjemah: Uyu S, Tegar Nurfitra
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025
*Catatan: “Penerjemah” (seharusnya “Penerjemah”) dan “Berita terkait” (biasa ditulis “Berita Terkait”) adalah contoh kesalahan kecil yang mungkin dibuat oleh penutur B2.