Pasukan Garda Nasional AS mulai diterjunkan ke jalanan Los Angeles setelah Presiden Donald Trump mengirim 2.000 tentara untuk mencekak protes menentang serangkaian razia imigrasi federal di wilayah itu, memicu kecaman keras dari pimpinan Partai Demokrat California.
Pasukan terlihat sejak Minggu dini di kompleks federal pusat kota Los Angeles, termasuk sekitar Metropolitan Detention Center, yang menjadi titik panas dua hari terakhir.
Pengerahan ini menyusul konfrontasi sengit antara demonstran dan agen federal dekat fasilitas Departemen Keamanan Dalam Negeri di Paramount, kota di selatan Los Angeles dengan populasi Latin besar.
Kerusuhan meletus setelah otoritas federal melakukan penangkapan massal di beberapa lokasi, termasuk distrik mode kota dan toko Home Depot.
Lebih dari 100 orang telah ditahan sepekan terakhir, menurut pejabat imigrasi.
**Trump dituduh memanaskan situasi**
Dalam konfrontasi Sabtu, agen menembakkan gas air mata, granat setrum, dan peluru lada, sementara pengunjuk rasa membalas dengan batu dan puing. Api membakar jalanan saat tensi memuncak.
“Pengerahan Garda Nasional kali ini dilakukan dengan cara sangat tak biasa,” kata Rob Reynolds, koresponden senior Al Jazeera dari Los Angeles.
“Biasanya, kehadiran Garda Nasional diminta oleh gubernur negara bagian. Kali ini, Trump mengesampingkan [Gubernur California Gavin] Newsom dengan memakai ketentuan hukum berbeda yang memperbolehkannya mengalihkan kendali Garda Nasional negara bagian dan mengerahkan mereka untuk menangani ‘pemberontakan’ terhadap pemerintah AS,” jelas Reynolds.
Newsom, yang lama berseteru dengan Trump, menyebut langkah ini “provokatif” dan memperingatkan bakal memperparah situasi.
“Mereka ingin tontonan. Jangan kasih,” tulis Newsom di X.
Ia menuduh pemerintahan Trump memakai taktik keras untuk memicu kerusuhan dan mengalihkan perhatian dari agenda imigrasi kontroversial mereka.
Trump mencap protes ini sebagai “bentuk pemberontakan”.
“Sudah lama ada ketegangan antara Trump dan California, terutama dengan Newsom, yang ia juluki ‘Gavin New Scum’ di media sosial—julukan kekanakan yang ia pamerkan lagi hari ini,” tambah Reynolds.
Gedung Putih membela keputusan ini, menyebut Garda Nasional dikirim untuk “membereskan kekacauan yang dibiarkan merajalela.”
Terakhir kali Garda Nasional dikerahkan di Los Angeles adalah tahun 1992, saat kerusuhan usai pemukulan brutal polisi kulit putih terhadap pengendara kulit hitam Rodney King yang terekam video.
Robert Patillo, pengacara HAM, menyebut langkah presiden memanggil pasukan tanpa izin gubernur sebagai “hal tak biasa” dalam sejarah modern.
“Biasanya, pasukan federal hanya masuk atas undangan gubernur. Misal tahun 1992, gubernur California mengundang pasukan federal untuk meredam kerusuhan LA. Tapi jika gubernur macam Newsom tak meminta, dan pasukan datang paksa, ini akan ditentang,” ujarnya.
Di Compton, lokasi protes lain, sebuah mobil dibakar, sementara di Paramount, ratusan demonstran berkumpul dekat toko donat saat polisi memasang pagar kawat. Protes berlanjut hingga malam, dengan massa kembali ke gedung federal di pusat LA.
**Mobil terbakar saat protes operasi imigrasi federal di Compton, Los Angeles, 7 Juni 2025 [Ringo Chiu/AFP]**
Polisi kemudian menyatakan aksi ini ilegal dan mulai menangkapi peserta.
Eskalasi terus berlanjut saat Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth memperingatkan bahwa marinir aktif di Camp Pendleton siaga tinggi dan bisa dikerahkan jika kerusuhan berlanjut.
Senator progresif Bernie Sanders menyebut perintah Trump mencerminkan “presiden yang membawa negeri ini ke otoritarianisme” dan “merebut kekuasaan Kongres AS”.
Sejumlah pemimpin Partai Republik menyuarakan dukungan atas keterlibatan Garda Nasional.