Wukuf Safari Bertujuan Memudahkan Ibadah Haji bagi Jamaah Rentan: Pemerintah

Skema wukuf safari adalah solusi untuk memungkinkan jamaah yang fisiknya lemah melaksanakan ritual wukuf sekaligus mengurangi risiko kesehatan, kata Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i.

"Saya yakin wukuf safari sangat membntu jamaah lansia, penderita demensia, atau yang berisiko tinggi. Hari ini, saya lihat mereka semua dalam penanganan yang baik," tambahnya saat menyambut jamaah di hotel transit di Mekkah, Arab Saudi, Selasa.

Wukuf safari memungkinkan jamaah rentan melakukan wukuf—ritual penting haji dengan berdiam di Padang Arafah—di dalam bus.

Dalam skema khusus ini, jamaah diantar dari hotel transit ke Arafah sesuai jadwal, didampingi tim medis dan petugas haji.

Syafi’i meyakinkan jamaah bahwa wukuf tetap sah meski dilaksanakan di dalam bus.

"Bagi yang ikut wukuf safari, tenang saja, haji kalian tetap sah asal sampai di Arafah sebelum tanggal 9 Dzulhijjah. Tidak perlu khawatir," ujarnya.

Ia mendorong jamaah fokus pada ibadah dan serahkan urusan teknis pada petugas.

Ia juga menyebut semua layanan di hotel transit sudah dipersiapkan dengan baik. Petugas haji di sana sangat perhatian dan penuh kasih sayang pada jamaah rentan.

"Petugas sangat responsif dan tidak ragu menunjukkan kepedulian. Ini sangat mengharukan bagi saya," katanya.

Namun, ia menekankan perlunya perbaikan dalam distribusi air Zamzam di hotel.

Syafi’i juga menyarankan petugas haji mengatur shift kerja agar tidak terlalu lelah, sehingga proses wukuf safari berjalan lancar.

"Tantangan terbesarnya bukan menurunkan jamaah dari bus, tapi membantu mereka naik lagi saat berangkat ke Arafah. Dengan shift teratur dan makanan bergizi, saya yakin semuanya akan berjalan baik," jelasnya.

Berita terkait:

MEMBACA  Memonitor intervensi pemerintah untuk Indonesia bebas stunting