Perusahaan Walt Disney Co. mem-PHK ratusan karyawan di bagian film dan TV. Ini menunjukan kalau industri hiburan masih terus menurun.
PHK dimulai hari Senin dan berdampak ke karyawan di pemasaran, publisitas, casting, pengembangan, dan operasi keuangan perusahaan.
Hollywood udah beberapa tahun ini mengurangi biaya. Produksi dan lapangan kerja terus turun. Studio mengurangi jumlah film untuk naikin keuntungan, apalagi penonton bioskop belum balik seperti sebelum pandemi. Banyak orang juga berhenti langganan TV kabel dan beralih ke layanan streaming, yang bikin pendapatan iklan dan distribusi TV tradisional menurun.
Perubahan ini bikin banyak perusahaan reorganisasi besar-besaran. Comcast Corp. rencananya akan melepas sebagian besar saluran TV kabelnya, termasuk MSNBC, USA, dan CNBC, akhir tahun ini. Warner Bros. Discovery Inc. juga udah selesai restrukturisasi internal untuk memisahkan bisnis studio dan TV kabel, yang mungkin mempermudah penjualan divisi TV. PHK lebih banyak diperkirakan terjadi di Paramount Global karena mereka mau merger dengan studio film dan TV independen, Skydance Media.
Disney, yang berbasis di Burbank, California, sempat pertimbangin jual jaringan TV-nya termasuk ABC, tapi akhirnya memutuskan untuk tetap pegang aset itu. Perusahaan ini umumkan pengurangan karyawan pada Februari 2023, menghapus 7.000 pekerjaan demi memotong biaya $5,5 miliar. Target ini kemudian dinaikin jadi $7,5 miliar. Banyak pesaing juga udah PHK ribuan karyawan.
PHK terbaru ini terjadi setelah sekitar 200 karyawan di jaringan TV ABC dan hiburan Disney di-PHK bulan Maret. Total, perusahaan udah hapus lebih dari 8.000 posisi dalam beberapa tahun terakhir untuk tingkatkan keuntungan.
PHK hari Senin pertama kali dilaporin oleh situs hiburan Deadline. Disney punya sekitar 233.000 karyawan di akhir tahun fiskal September lalu, termasuk 76% karyawan tetap.
Saham Disney hampir nggak berubah di harga $112,92 pada pukul 15:31 waktu New York.
Cerita ini awalnya muncul di Fortune.com.