Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa upayanya memberantas korupsi bertujuan membangun pemerintahan yang bersih, terutama untuk generasi muda yang akan meneruskan bangsa.
Presiden Subianto menyatakan hal ini dalam pidatonya pada acara Peringatan Hari Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin.
“Kita adalah generasi yang sebentar lagi akan turun dari panggung. Apa yang kita lakukan hanya untuk anak cucu kita. Sekarang kita lawan korupsi agar kalian (generasi penerus) bisa mewarisi negara yang kuat dan baik kondisinya,” tegasnya.
Presiden juga mengajak semua lapisan masyarakat, khususnya pemuda, untuk mendukung upayanya menciptakan pemerintahan bersih dan melawan korupsi.
“Jangan ragu! Kalau lihat pejabat atau pemimpin melanggar hukum, laporkan! Sekarang ada teknologi. Setiap warga, bahkan di desa, bisa pakai gadget. Kalau ada bukti kesalahan, ungkap segera! Jangan tolerir perbuatan salah,” katanya.
“Jangan terima pemimpin yang semaunya sendiri dan tidak setia pada bangsa dan negara,” tegasnya.
Dalam pidato sama, kepala negara juga mengulang seruannya agar semua unsur pemerintah, termasuk lembaga publik, melakukan reformasi dan bersihkan diri dari korupsi. Dia menekankan negara akan bertindak tegas terhadap pelanggar hukum.
“Negara kita kuat. Siapa saja yang tidak setia pada bangsa akan disingkirkan tanpa ragu, siapapun dia, dari keluarga mana, partai atau suku apa, siapapun yang tidak setia, melanggar hukum, atau langgar Konstitusi, akan ditindak,” tegasnya.
Dalam acara itu, Subianto juga memperingatkan bahwa pejabat yang tak bisa hentikan kebocoran anggaran negara harus mundur sebelum diberhentikan presiden.
“Semua pelanggaran dan kebocoran (dana) harus berhenti! Pejabat yang tidak mampu jalankan tugasnya sebaiknya mundur sebelum saya pecat,” ujarnya.
Berita terkait: Menteri minta dukungan KPK untuk pengawasan koperasi desa
Berita terkait: Presiden desak RUU Penyitaan Aset cepat disahkan
Berita terkait: Gunakan teknologi untuk laporkan korupsi, Prabowo ajak warga
Penerjemah: Genta Tenri Mawangi/Andi Firdaus, Kuntum Khaira Ri
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025