Indosat Ooredoo Hutchison, salah satu operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, dan startup teknologi Goto, meluncurkan model bahasa besar dengan 70 miliar parameter dan layanan chat multibahasa untuk melayani pasar konsumen besar di Indonesia.
Pengembangan ini berlanjut dari Sahabat-AI, model bahasa besar Indonesia yang diluncurkan pertengahan November lalu. Indosat memimpin proyek Sahabat-AI, bagian dari upaya melestarikan budaya dan dialek lokal di tengah pesatnya perkembangan AI global yang saat ini didominasi model dari AS dan China.
Model terbaru ini beroperasi dalam Bahasa Indonesia serta lima bahasa lokal lain seperti Jawa, Bali, dan Batak. Bahasa-bahasa ini punya puluhan juta penutur: Sekitar 70-80 juta orang berbahasa Jawa, hampir setara dengan penutur bahasa Italia. Masyarakat di kepulauan Indonesia dengan 17.000 pulau sering berkomunikasi dalam dialek lokal ketimbang Bahasa Indonesia.
“Indosat bangga memimpin pengembangan kemampuan AI berdaulat Indonesia. Sahabat-AI bukan cuma model—ini aset nasional hasil kolaborasi untuk semua orang Indonesia,” kata CEO Indosat Vikram Sinha dalam pernyataan.
Perusahaan menambahkan bahwa semua data dan infrastruktur GPU untuk model ini disimpan di wilayah Indonesia atau di server pengguna sendiri.
Anak usaha Indosat, Lintasarta, meluncurkan GPU Merdeka, platform “GPU-as-a-service” berbasis GPU H100 Nvidia akhir Agustus lalu.
‘Dari telco ke techco’
Indosat adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia dengan hampir 100 juta pelanggan. Namun, perusahaan ini menerapkan strategi “telco ke techco”, memanfaatkan basis pelanggannya untuk menyediakan layanan berbasis internet lainnya. (Perusahaan telekomunikasi Asia Tenggara lain, seperti Globe Telecom Filipina, juga merambah bisnis baru seperti fintech).
Dalam wawancara dengan Fortune pertengahan Mei, Sinha mengungkapkan Indosat sudah menyediakan layanan AI untuk lebih dari 20 perusahaan Indonesia, termasuk bank dan perusahaan komoditas.
Tapi, perusahaan belum mengungkapkan berapa besar investasi di Sahabat-AI sejauh ini.
Peluncuran aplikasi Gen AI untuk konsumen ini terjadi di tengah tekanan kenaikan biaya hidup. Mayoritas langganan seluler di Indonesia adalah prabayar, jadi pelanggan bisa mudah mengurangi pengeluaran saat anggaran ketat.
Pendapatan tiga bulan hingga Maret 2025 tercatat 13,58 triliun rupiah ($833,3 juta), turun 1,8% dari periode sama tahun lalu.
Tapi model bahasa lokal bisa bantu Indosat menjangkau masyarakat pedesaan yang tidak berbahasa Inggris atau bahkan Bahasa Indonesia. Semakin banyak orang Indonesia menggunakan layanan AI akan meningkatkan penggunaan data dan mendorong mereka untuk lebih sering mengisi pulsa.
Sinha mengatakan perusahaan ingin “mendukung dan menyelesaikan masalah mereka” dengan menawarkan alat pencarian AI.
Ada juga peluang monetisasi di masa depan. Data dari kueri, terutama dalam berbagai dialek, akan membantu Indosat menyempurnakan model AI-nya dan perusahaan bisa memasarkan aplikasi “Gen AI-as-a-service” ke bisnis seperti call center.
Sinha menambahkan mungkin ada fungsi pencarian AI premium yang membutuhkan langganan berbayar juga.
Cerita ini awalnya dimuat di Fortune.com