Fatima Payman, Perjalanan dari Pencari Suaka ke Senator Berhijab Pertama di Australia
SYDNEY – Fatima Payman tidak diduga menang kursi Senat di pemilu federal 2022. Eks-presiden Young Labor West Australia dan organisator United Workers’ Union ini awalnya di posisi ketiga daftar calon Partai Buruh, posisi yang jarang dimenangkan sejak 1984.
Fatima Payman adalah politisi wanita Australia berhijab pertama di parlemen federal. Ia dikenal vokal dan berani bersuara.
Namun, "gelombang merah" di Western Australia membawanya menang, bersama dukungan kolega partainya. Ia dijuluki "senator tak sengaja".
Partai Buruh menyambut kedatangannya dengan bangga, menekankan dukungan mereka pada keberagaman.
1. Kabur dari Afghanistan ke Pakistan
Saat umur 5 tahun, Payman dan keluarganya lari ke Pakistan setelah Taliban kuasai Afghanistan. Hidup sulit di sana, hingga ibunya mendesak ayahnya mencari kehidupan lebih baik.
2. Naik Perahu dari Indonesia ke Australia
Tahun 1999, mereka berangkat ke Indonesia, lalu naik perahu ke Australia. Fatima sempat ditahan di pusat imigrasi sebelum dibebaskan. Ayahnya kerja keras untuk biayai keluarga yang terpisah 4 tahun.
Fatima, anak tertua dari 4 bersaudara, dikenal pintar dan bertanggung jawab. Ia jadi ketua osis di Australian Islamic College.
"Aku selalu jadi favorit guru," katanya. "Tapi nggak populer di teman-teman… mereka sebut aku ‘si tukang lapor’."
3. Belajar Antropologi & Bergabung dengan Partai Buruh
Awalnya kuliah biomedis, ia pindah ke antropologi. Saat tekuni etnografi, ayahnya didiagnosa leukemia dan meninggal setahun kemudian.
Duka itu ia atasi dengan jadi relawan, yang akhirnya membawanya ke Partai Buruh.
"Aktivisme dan kampanye bikin aku tertarik belajar struktur partai," ujarnya.
Di 2024, ia dapat pelajaran keras soal politik partisan. Anne Aly, menteri federal sesama Muslim, bilang solidaritas dalam partai kunci untuk perubahan.