Panduan visual tentang kekacauan distribusi bantuan di Gaza | Berita Konflik Israel-Palestina

Meskipun GHF mengklaim telah membagikan 8.000 paket makanan pada Selasa, setara dengan 462.000 porsi, koresponden Al Jazeera Hind al-Khourdary menyatakan bahwa bantuan itu hampir tak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga dalam jangka panjang.

Khourdary menggambarkan isi paket yang umumnya berisi 4kg tepung, beberapa bungkus pasta, dua kaleng kacang fava, sekotak teh celup, dan sedikit biskuit. Beberapa paket lain juga berisi lentil dan sup dalam jumlah kecil.

“Kami sekarat karena kelaparan. Kami harus memberi makan anak-anak yang menangis minta makan. Apa lagi yang bisa kami lakukan? Aku rela melakukan apa pun untuk mereka,” kata seorang ayah Palestina kepada Al Jazeera. “Kami lihat orang-orang berlari, lalu kami ikut—meski harus mengambil risiko, dan itu menakutkan. Tapi rasa takut tidak lebih buruk daripada kelaparan.”

Meski sudah berusaha keras, ketika Abu Sa’da, ibu tiga anak, tiba di Rafah, semuanya sudah terlambat.

Abu Sa’da menggambarkan pengalaman itu sebagai sesuatu yang sangat memalukan. Ia diliputi rasa malu dan inferioritas.

“Aku menutupi wajah dengan kerudung sepanjang waktu. Tak ingin ada yang mengenaliku saat mengambil paket makanan,” tambahnya.

Tapi, Abu Sa’da mengaku akan melakukannya lagi jika diperlukan.

Air dan listrik yang terbatas

Air sangat langka, sementara listrik hampir tidak ada di Gaza, menyulitkan warga memanfaatkan persediaan terbatas yang berhasil mereka dapatkan.

Melaporkan langsung dari Deir el-Balah, koresponden Al Jazeera Tareq Abu Azzoum menjelaskan bahwa “mustahil memasak makanan kering di Gaza—termasuk lentil, nasi, atau bahkan pasta—tanpa air.”

“Dan seandainya ada air, kamu tetap butuh listrik atau bahan bakar, yang keduanya sudah sepenuhnya diputus dari Gaza,” ujarnya.

Apa itu GHF?

Gaza Humanitarian Foundation (GHF) adalah organisasi baru yang disetujui AS dan Israel untuk mendistribusikan makanan ke warga Gaza. Namun, kelompok ini sudah dihambat keterlambatan dan kesulitan, dengan PBB mengatakan bahwa mereka tak mampu menangani krisis kemanusiaan di Gaza setelah blokade tiga bulan Israel di Jalur Gaza yang terkepung.

MEMBACA  AS US Dilanda Suhu Panas yang Mencekam, Banjir Berat | Berita Krisis Iklim

Di bawah tekanan untuk mencabut blokade dan mengizinkan pasokan esensial masuk, Israel mencoba menawarkan solusi melalui GHF yang didukung AS. Tapi Jake Wood, veteran militer AS yang sempat memimpin organisasi, telah mengundurkan diri dengan alasan GHF tidak bisa memenuhi prinsip “kemanusiaan, netralitas, ketidakberpihakan, dan kemandirian”.

GHF “membatasi bantuan hanya ke sebagian Gaza sementara kebutuhan mendesak lainnya diabaikan,” kata kepala kemanusiaan PBB Tom Fletcher di Dewan Keamanan pekan lalu. “Mereka menjadikan bantuan sebagai syarat untuk tujuan politik dan militer. Mereka menjadikan kelaparan sebagai alat tawar. Ini pertunjukan sinis. Pengalihan yang disengaja. Kedok untuk kekerasan dan pengusiran lebih lanjut.”

PBB dan organisasi kemanusiaan lain menolak bekerja sama dengan GHF karena dianggap merusak nilai-nilai dan membahayakan staf serta penerima bantuan. Mereka menyatakan GHF bisa digunakan Israel untuk mengusir paksa penduduk dengan memaksa mereka mendekati pusat distribusi atau menghadapi kelaparan. PBB juga menentang penggunaan pengenalan wajah untuk menyaring penerima bantuan.

Bagaimana Israel membuat warga Gaza kelaparan?

Satu dari lima warga Palestina di Jalur Gaza menghadapi kelaparan akibat blokade Israel yang sudah berlangsung hampir tiga bulan. Kekacauan di titik distribusi mencerminkan tingkat kelaparan yang sangat parah di Gaza.

Menurut laporan terbaru Integrated Food Security Phase Classification (IPC), 1,95 juta orang—93 persen populasi Gaza—mengalami kekurangan pangan akut.

Beberapa wilayah bahkan mengalami tingkat kelaparan lebih parah, terutama Gaza Utara.

IPC menyatakan bahwa blokade Israel yang terus berlanjut “kemungkinan akan menyebabkan pengungsian masif di dalam dan antar-wilayah”, karena persediaan penting untuk bertahan hidup semakin menipis.