Raksasa industri Jerman, Thyssenkrupp, bersiap untuk perubahan besar—memicu kekhawatiran atas pemotongan pekerjaan dan ancaman perpecahan.

Thyssenkrupp Akan Pecah Jadi Beberapa Perusahaan Mandiri

Thyssenkrupp mengumumkan Senin rencana besar untuk memisahkan konglomeratnya menjadi beberapa bisnis mandiri. Ini menimbulkan kekhawatiran soal pemotongan pekerjaan dan kemungkinan pecahnya raksasa industri Jerman ini.

Dulu simbol kejayaan manufaktur Jerman, Thyssenkrupp sekarang dalam krisis karena biaya tinggi di dalam negeri, harga produk turun, dan persaingan ketat dari Asia. Bisnis baja mereka paling terdampak.

Perusahaan yang berdiri sejak abad ke-19 ini sudah merencanakan pemotongan karyawan besar-besaran di divisi baja dan sedang berusaha memisahkan beberapa unit bisnisnya.

Rencana terbaru lebih radikal: semua segmen bisnis—mulai suku cadang mobil hingga teknologi hijau—akan jadi perusahaan mandiri dan terbuka untuk investasi luar.

Thyssenkrupp nantinya jadi perusahaan induk yang punya saham di tiap unit bisnis.

CEO Miguel Lopez bilang rencana ini akan membantu perusahaan tetap di jalur yang sudah dipilih.

“Kemandirian segmen bisnis kami akan meningkatkan fleksibilitas, memperkuat rencana investasi, dan transparansi untuk investor,” katanya dalam pernyataan.

Perubahan utama berdampak pada divisi teknologi mobil, teknologi hijau, dan manajemen rantai pasok. Tujuannya, mereka jadi bisnis mandiri dalam beberapa tahun ke depan, dengan Thyssenkrupp tetap pegang saham mayoritas.

Mereka juga sedang berusaha memisahkan unit pembuat kapal selam yang menguntungkan. Miliarder Ceko Daniel Kretinsky sudah ambil 20% saham di bisnis baja dan ingin naikkan jadi 50%.

‘Situasi Dramatis’

Investor senang dengan berita ini. Saham Thyssenkrupp naik lebih dari 8% di Bursa Efek Frankfurt.

Tapi banyak yang marah karena perusahaan legendaris ini terancam bubar. Thyssenkrupp punya hampir 100.000 karyawan di seluruh dunia, dan ada kekhawatiran bakal ada lebih banyak PHK.

“Icon industri Jerman terancam dibongkar, ribuan pekerjaan dalam bahaya,” tulis koran Bild.

Mereka laporkan karyawan di kantor pusat Essen bakal dipotong dari 500 jadi cuma 100. Thyssenkrupp tidak berkomentar soal ini.

MEMBACA  Polemik Aceh-Sumut Jadi Pembelajaran, DPR Usul Aturan Batas Wilayah melalui Undang-Undang (Tata letak yang rapi dengan spasi dan penekanan pada judul utama)

Politikus di negara bagian North Rhine-Westphalia marah karena perusahaan ini salah satu pemberi kerja terbesar di sana.

Anggota Parlemen Eropa Dennis Radtke memperingatkan “situasi dramatis untuk industri baja” kalau rencana restrukturasi ini lanjut. Dia minta pemerintah bertindak cepat agar Jerman “tidak makin tergantung pada China.”

China jadi pesaing berat industri baja Eropa belakangan ini.

Pemerintah North Rhine-Westphalia bilang mereka “memantau perkembangan di Thyssenkrupp” dan berfokus pada penyelamatan lapangan kerja.

Thyssenkrupp sudah rugi besar dua tahun berturut-turut. Tahun lalu, mereka umumkan rencana PHK 11.000 karyawan di divisi baja—lebih dari sepertiga total pekerja.

Cerita ini pertama kali dimuat di Fortune.com.