Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono menyatakan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Italia merupakan elemen penting dalam upaya mencapai ketahanan pangan dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi maritim.
Saat bertemu dengan Duta Besar Italia untuk Indonesia, Roberto Colamine, di Jakarta pada hari Jumat, ia menekankan bahwa pemerintah Indonesia memprioritaskan ekonomi hijau, swasembada teknologi, dan penguatan industri nasional.
“Indonesia saat ini sedang berupaya memodernisasi armada perikanannya untuk memperkuat ketahanan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi maritim yang berkelanjutan,” katanya, seperti yang dikutip dalam pernyataan dari kementeriannya.
Sugiono mencatat bahwa kerja sama dengan Italia dapat memainkan peran penting dalam membantu Indonesia mencapai target nasionalnya di sektor-sektor kunci.
Indonesia juga mengundang Italia untuk meningkatkan investasi di sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, kendaraan listrik, pertanian, dan infrastruktur.
Lebih lanjut, menteri dan duta besar membahas penguatan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Italia, terutama dalam pengadaan peralatan militer.
Sugiono menekankan bahwa ke depannya, kerja sama di sektor ini harus melampaui pengadaan untuk mencakup transfer teknologi, produksi bersama, dan pembangunan kapasitas untuk mendorong kemandirian dalam industri pertahanan nasional.
Beliau mencatat bahwa pertemuan dengan duta besar Italia mencerminkan komitmen kedua negara untuk mengoptimalkan potensi kerja sama yang saling menguntungkan dan terus memberikan hasil positif baik pada tingkat bilateral maupun dalam forum internasional.
Menurut pernyataan kementerian, Roberto Colamine merupakan salah satu dari delapan duta besar yang menyerahkan surat kepercayaan mereka kepada Presiden Prabowo Subianto pada 6 Mei 2025.
Italia adalah mitra perdagangan terbesar ketiga Indonesia di Eropa, dengan perdagangan bilateral mencapai US$3,95 miliar pada tahun 2024. Pada tahun yang sama, investasi Italia di Indonesia mencapai total US$70,5 juta, menandai peningkatan 46 persen dari tahun sebelumnya.
Penerjemah: Nabil Ihsan, Raka Adji
Editor: M Razi Rahman
Hak cipta © ANTARA 2025