Speaker Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR), Puan Maharani, telah mendesak parlemen negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menolak keras segala ajakan untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza.
“Ajakan semacam itu harus ditolak karena Gaza milik rakyat Palestina,” tegasnya saat membuka Sidang Konferensi Uni Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC) ke-19 di Jakarta pada hari Rabu.
Maharani menekankan bahwa Gaza harus dibangun kembali tidak hanya dengan bangunan dan infrastruktur, tetapi juga dengan martabat, keadilan, dan harapan.
Ia menyoroti bahwa korban di Gaza sebagian besar adalah warga sipil, dengan wanita dan anak-anak menghadapi kelaparan, dan rumah sakit serta sekolah hancur akibat konflik yang terus berlangsung.
Dirinya meminta kepada parlemen OKI untuk mendorong lebih banyak negara di seluruh dunia untuk secara resmi mengakui Negara Palestina dan mendukung penyelesaian damai melalui solusi dua negara.
“PUIC mewakili aspirasi rakyat di banyak negara,” katanya. “Mereka berharap bahwa konferensi ini menghasilkan hasil konkret dengan dampak positif.”
Maharani mendesak pemerintah negara-negara anggota OKI untuk secara aktif menyebarkan rekomendasi PUIC dan untuk menunjukkan front bersatu dalam forum-forum internasional, menekankan solidaritas di antara negara-negara OKI.
Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi PUIC ke-19 tahun ini, dari 12 hingga 15 Mei, dengan tema “Tata Kelola Baik dan Institusi yang Kuat sebagai Pilar Ketahanan.”
Pada hari Selasa sebelumnya, Irine Yusiana Roba Putri, wakil ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen DPR (BKSAP), menyatakan bahwa konferensi ini akan menghasilkan resolusi bersama untuk mendukung perdamaian di Palestina.
“Kami sepakat untuk bersama-sama mendorong masyarakat internasional untuk mengambil tindakan serius dan konkret untuk mempromosikan perdamaian di Palestina,” ujarnya.
Berita terkait: Prabowo, Wakil PM Malaysia membahas Gaza, tarif Trump
Berita terkait: Speaker DPR menyampaikan dukungan tanpa batas Indonesia untuk Palestina
Penerjemah: Bagus Ahmad, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025