Parlemen Ukraina telah meratifikasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi bersejarah antara Ukraina dan Amerika Serikat. Dokumen ini bukan hanya konstruksi hukum – ini adalah dasar dari model interaksi baru dengan mitra strategis kunci. – Yulia Svyrydenko (@Svyrydenko_Y) 8 Mei 2025
Kesepakatan, yang ditandatangani oleh AS dan Ukraina pada akhir April, disetujui meskipun kekhawatiran legislator tentang kurangnya rincian mengenai masalah seperti bagaimana dana rekonstruksi akan diatur dan bagaimana kontribusi akan dilakukan. Dalam konferensi pers sebelumnya pada hari itu, Svyrydenko berupaya untuk meredakan kekhawatiran ini, menunjukkan bahwa kesepakatan akan beroperasi dalam beberapa minggu. “Kami berhasil memastikan bahwa kesepakatan ini adil. Prinsip kuncinya adalah manajemen 50-50. Tidak ada pihak yang memiliki keunggulan, tidak ada kediktatoran dari kedua belah pihak, dan keputusan diambil secara musyawarah,” katanya. Svyrydenko menegaskan pada X bahwa kesepakatan tidak memiliki “ketentuan utang”, membebaskan Ukraina dari tuntutan AS sebelumnya agar menutupi pembayaran miliaran dolar bantuan militer yang diberikan oleh Washington sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022. Ukraina berhasil mendapatkan konsesi meskipun mengalami awal yang buruk dalam negosiasi kembali pada Februari, ketika Presiden Volodymyr Zelenskyy berselisih dengan Presiden AS Donald Trump selama pertemuan Oval Office yang tegang. Kyiv awalnya berharap AS akan memberikan jaminan keamanan untuk membantu mencegah serangan Rusia di masa depan, sebagai imbalan atas akses preferensial ke sumber daya mineral Ukraina. Tapi Washington menolak, malah berargumen bahwa meningkatkan kepentingan bisnisnya di Ukraina akan bertindak sebagai benteng melawan Rusia.