PDI-P mendorong nilai-nilai Bandung untuk tatanan dunia yang lebih adil

Jakarta (ANTARA) – Ketua Divisi Luar Negeri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Ahmad Basarah, menekankan pentingnya merevitalisasi semangat Konferensi Asia-Afrika 1955 (Konferensi Bandung) untuk menghadapi tantangan global saat ini.

Basarah menyatakan bahwa nilai-nilai Konferensi Bandung harus dihidupkan kembali di tengah tantangan global, seperti ketimpangan ekonomi dan krisis iklim saat ini, untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih adil dan bermartabat.

“Konferensi Asia-Afrika yang diselenggarakan pada 18-24 April 1955 di Bandung merupakan salah satu peristiwa paling megah yang dipimpin oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno,” ujar Basarah saat menyampaikan pidato dalam sebuah diskusi bertajuk “Warisan Soekarno untuk Asia-Afrika dan Keadilan Sosial Global” di sini pada Sabtu.

Pada Konferensi Bandung, Soekarno menunjukkan bahwa negara-negara yang baru merdeka memiliki hak untuk menentukan masa depan mereka tanpa campur tangan kolonial, katanya.

Mengutip pidato Soekarno, Basarah menyerukan munculnya Asia dan Afrika baru, menekankan bahwa kemerdekaan dan perdamaian adalah dua elemen yang tak terpisahkan.

Basarah menegaskan bahwa perdamaian merupakan prasyarat penting bagi kemerdekaan, karena tanpa itu, kemerdekaan kehilangan makna dan nilai.

Basarah berpendapat bahwa kolonialisme kini telah berevolusi menjadi neokolonialisme melalui dominasi ekonomi, budaya, dan informasi.

“Soekarno mengingatkan kita bahwa kolonialisme tidak mati, tetapi hanya berubah menjadi neokolonialisme,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyoroti dampak Konferensi Bandung, yang memicu gelombang dekolonisasi. Dalam satu dekade setelah Konferensi Bandung, 41 negara menyatakan kemerdekaan mereka.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa PDI-P, yang mewarisi prinsip-prinsip Soekarno, berkomitmen untuk memperpetuasi semangat Konferensi Bandung.

“Semangat untuk menjunjung kedaulatan nasional, advokasi perdamaian dunia, dan membangun solidaritas global yang sejati,” katanya.

Berita terkait: Semangat Bandung genap 70 tahun: Membimbing masa depan Global Selatan

MEMBACA  Sekitar 540.000 orang telah meninggalkan Lebanon menuju Suriah yang dilanda perang, kata PBB.

Berita terkait: Indonesia mencari kerjasama investasi dengan negara-negara Asia dan Afrika

Berita terkait: Ketua MPR mengenang Konferensi Asia-Afrika di Bandung

Penerjemah: Agatha, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025