Rabu, 23 April 2025 – 09:50 WIB
Militer Amerika Serikat (AS) telah menerima senjata baru berupa laser yang akan dipasang pada pesawat nirawak (drone) pengintai MQ-9B SkyGuardian.
Perusahaan industri pertahanan AS, General Atomics Aeronautical, meluncurkan teknologi pertahanan baru dalam acara Sea Air Space 2025 di National Harbor, Maryland.
Teknologi tersebut adalah senjata laser yang akan memperkuat kemampuan drone mata-mata MQ-9B SkyGuardian, yang diklaim mampu melelehkan rudal.
Menurut laporan dari Daily Mail, sistem senjata laser ini mampu memancarkan sekitar 25 kilowatt energi.
Dengan kekuatan tersebut, senjata laser pada drone MQ-9B cukup untuk melumpuhkan atau menghancurkan target kecil. Sistem ini juga akan membantu militer AS menjatuhkan pesawat-pesawat besar tanpa awak, murah, dan sekali pakai.
Perusahaan pertahanan AS menyatakan bahwa kekuatan laser bisa ditingkatkan lebih dari 10 kali lipat, hingga mencapai daya 300 kilowatt. Daya tersebut diklaim bisa menghancurkan pesawat dan rudal besar dengan melelehkan atau membakar infrastruktur krusialnya.
Dalam sebuah rekaman yang diterbitkan General Atomics Aeronautical, drone MQ-9B menembak jatuh pesawat tanpa awak yang desainnya mirip dengan drone bunuh diri HESA Shahed 136 buatan Iran. Drone MQ-9B mampu terbang selama lebih dari 40 jam dengan sekali pengisian daya. Penambahan laser kemungkinan akan mengurangi masa pakai baterainya, meskipun tidak dijelaskan secara rinci berapa banyak akan menghabiskan sumber tenaganya.
Sistem senjata laser pada drone MQ-9B SkyGuardian membawa kemampuan baru bagi militer AS dalam menghadapi ancaman dan menjatuhkan target musuh. Diharapkan teknologi ini dapat memperkuat perlindungan dan keamanan negara.