China Mengancam Akan Membalas Negara yang Bersekongkol dengan AS Mengenai Perang Dagang.

Selasa, 22 April 2025 – 09:35 WIB

Jakarta, VIVA – Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China kembali meningkat. Ketegangan ini tidak hanya melibatkan kedua negara tersebut, tapi juga negara-negara lain yang terlibat dalam negosiasi dagang. China menyatakan siap mengambil langkah balasan terhadap negara mana pun yang membuat kesepakatan perdagangan dengan AS yang merugikan kepentingannya.

Peringatan ini muncul setelah laporan bahwa pemerintahan Trump menekan negara-negara agar membatasi perdagangan dengan China dengan imbalan pembebasan dari tarif impor AS. China menolak setiap kesepakatan yang merugikan kepentingannya dan siap mengambil langkah balasan dengan tegas.

Delegasi Jepang telah mengunjungi Washington, sementara Korea Selatan dijadwalkan memulai negosiasi minggu ini. China menegaskan bahwa mereka tidak akan menerima kesepakatan yang merugikan kepentingannya dan akan mengambil langkah balasan.

Trump telah menerapkan tarif tinggi terhadap barang impor dari China, yang juga berdampak pada negara lain. Kebijakan ini dianggap sulit karena dapat mengganggu perekonomian dalam jangka pendek. China juga membalas dengan tarif tinggi terhadap produk AS. Negara-negara lain seperti Jepang dan Korea Selatan terlibat dalam diskusi dengan AS.

Perang dagang ini dikhawatirkan akan memperluas dampaknya terhadap pasar keuangan global. China siap bertindak jika ada negara yang mencoba mengambil keuntungan dari situasi ini.

Halaman Selanjutnya

Kebijakan ini mendapat kritik karena dianggap menyulitkan proses relokasi manufaktur ke AS dan bisa mengganggu perekonomian dalam jangka pendek. Trump sempat menarik beberapa kebijakan tarif hanya beberapa jam setelah diberlakukan, dengan memberi jeda 90 hari bagi semua negara kecuali China.

MEMBACA  Presiden Uruguay Jose Mujica, yang terkenal dengan gaya hidup sederhana, meninggal pada usia 89 tahun | Berita Obituari