Pasar Mobil Indonesia: Saingan Antara Mobil Lokal dan Impor

Jakarta, VIVA – Di tengah pertumbuhan produksi dan ekspor mobil dalam negeri, Indonesia juga menghadapi lonjakan impor mobil dalam jumlah yang signifikan. Pada bulan Maret 2025, total mobil Completely Built Up (CBU) yang diimpor ke Indonesia mencapai 11.209 unit.

Meskipun jumlahnya tidak sebesar ekspor nasional, angka ini menunjukkan minat yang tinggi terhadap mobil-mobil impor, terutama dari segmen kendaraan listrik dan premium.

Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Toyota tetap menjadi pemimpin dalam produksi, ekspor, dan juga sebagai pengimpor terbesar. Selama tiga bulan pertama tahun 2025, Toyota telah mengimpor 9.485 unit mobil CBU ke Indonesia, dengan 3.106 unit di antaranya masuk pada bulan Maret. Mayoritas dari mobil-mobil ini adalah model premium atau hybrid yang belum dirakit secara lokal.

Namun, perhatian khusus justru tertuju pada merek BYD asal Tiongkok, yang mengimpor 2.407 unit mobil ke Indonesia pada bulan Maret. Hal ini menjadikan BYD sebagai importir terbesar kedua di Indonesia.

Suzuki, yang dikenal sebagai produsen lokal, juga aktif mengimpor 610 unit mobil CBU pada bulan Maret, sebagian besar berasal dari India dan Jepang untuk model-model SUV dan hatchback tertentu. Sementara itu, Mitsubishi Motors juga tercatat mengimpor 1.065 unit mobil dalam sebulan terakhir.

Dari segmen kendaraan listrik premium, nama-nama seperti Denza, Aion, dan Geely mulai meramaikan pasar Indonesia. Denza, anak usaha dari BYD, mengimpor 891 unit mobil, sementara Aion dari Tiongkok mengalami lonjakan hingga lima kali lipat dengan 959 unit impor. Geely juga tidak ketinggalan dengan 750 unit mobil yang masuk Indonesia bulan lalu.

Tren ini menunjukkan bahwa pasar otomotif Indonesia kini menjadi ajang persaingan antara mobil lokal dan impor, terutama di segmen mobil listrik dan mobil kelas menengah ke atas. Meskipun pemerintah terus mendorong peningkatan kandungan lokal dan produksi dalam negeri, produk impor tetap diminati oleh konsumen Indonesia karena faktor teknologi, desain, dan citra merek yang dimiliki.

MEMBACA  Netflix Kian Fokus pada Iklan dan Mulai Bereksperimen dengan AI