Pengembangan sumber daya manusia di Papua membutuhkan strategi yang tepat: Bappenas

Sorong, Papua Barat (ANTARA) – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan pada hari Sabtu bahwa pengembangan sumber daya manusia di Papua memerlukan strategi yang tepat untuk mendukung percepatan pembangunan daerah.

Koordinator Bappenas Papua Barat, Zulfakar, mengatakan bahwa strategi untuk mempercepat pembangunan Papua, khususnya di bidang pendidikan, tidak bisa meniru program-program di Pulau Jawa atau Sumatra.

“Penanganannya tidak sama seperti di Jawa atau Sumatra, jadi kita membutuhkan strategi yang tepat untuk Papua,” tambahnya.

Peningkatan kualitas pendidikan di Papua perlu mempertimbangkan infrastruktur pendukung dan sumber daya yang diperlukan sebelum mengembangkan program-program, jelasnya.

Komponen-komponen yang perlu diperhatikan adalah fasilitas, cakupan kelas, staf pengajar, dan implementasi kurikulum.

“Kita harus mengidentifikasi dan menganalisanya,” katanya.

Strategi yang tepat penting untuk mempercepat pembangunan sektor pendidikan di Papua, tambahnya.

“Misalnya, apakah tepat untuk membangun sekolah di daerah dengan kepadatan penduduk rendah lima orang per kilometer persegi? Apakah efektif dan efisien? Tentu tidak,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa pemerintah dapat menempatkan guru di desa-desa terdekat dan menyesuaikan metode pembelajaran dengan kondisi lokal.

“Artinya, guru yang mengajar di tempat-tempat tersebut harus memahami bahasa lokal dan karakteristik budaya, sehingga mudah memberikan pelajaran,” katanya.

Sekolah berasrama juga perlu dibangun di Papua, tambahnya.

“Kepala daerah di Papua Barat sedang mendiskusikan pembangunan sekolah-sekolah tersebut, dan diharapkan akan segera memulai konstruksi,” katanya.

Ia mengatakan bahwa peran aktif masyarakat, tokoh agama, dan pemimpin adat penting untuk mendorong pembangunan Papua.

Penerjemah: Yuvensius B, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Keterlambatan Penerimaan AI Membuat Lembaga Keuangan Asia Rentan Terhadap Kejahatan Keuangan yang Meningkat