Jakarta, VIVA – Kota pintar atau smart city mengintegrasikan teknologi informasi untuk mengelola sumber daya secara optimal, meningkatkan potensi lingkungan hijau, mendukung pertumbuhan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja.
Baca Juga :
Sistem Ini Jadi Syarat Terwujudnya ‘Smart City’
Pemerintah juga sudah menyiapkan Peta Jalan Digital sebagai panduan strategis untuk mencapai tujuan tersebut yang mencakup tiga aspek utama.
Pertama, penyediaan infrastruktur di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan terus ditingkatkan untuk mendukung transformasi digital di seluruh Indonesia.
Baca Juga :
Pebisnis Sektor Smart City hingga Inovasi dan Teknologi Diminta Berkolaborasi
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memanfaatkan teknologi satelit. Kedua, pengelolaan spektrum frekuensi, standar perangkat, dan layanan publik akan dikelola secara efisien dan efektif untuk mendukung pembangunan smart city.
Ketiga, pemerintah akan menetapkan standar perangkat TIK dan layanan publik yang kompatibel dengan teknologi digital untuk memastikan penggunaan yang optimal dalam berbagai bidang, seperti pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dan transportasi.
Baca Juga :
Desa Digital Jadi Penopang Smart City
Syarat menjadi smart city, antara lain, terpasangnya smart pole, yaitu tiang pintar yang dilengkapi dengan berbagai sensor dan perangkat untuk mendukung berbagai fungsi dan dapat digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat.
“Smart pole adalah tiang pintar yang memiliki beberapa fasilitas yang dibangun untuk meningkatkan kualitas layanan, baik telekomunikasi maupun informasi, sehingga produktivitas masyarakat juga ikut naik,” ungkap Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya.
Baru-baru ini, Alita berkolaborasi dengan PT Edotco Infrastruktur Indonesia membangun smart pole di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyebut kehadiran smart pole menjadi salah satu ikhtiar untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan rencananya akan terpasang pada Mei 2025.
“Di tiang pintar ini ada alat untuk menilai kualitas udara yang kita hirup, ada panic button (tombol darurat) yang akan tersambung ke Command Center (Pusat Komando) Pemkab (Pemerintah Kabupaten) serta ke layanan 112, isi daya kendaraan listrik, dan bahkan rencananya, juga ada drone,” jelas Dony.
Halaman Selanjutnya
Baru-baru ini, Alita berkolaborasi dengan PT Edotco Infrastruktur Indonesia membangun smart pole di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.