Jakarta (ANTARA) – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan bahwa tahun ini, pemerintah Indonesia akan mendaftarkan tempe untuk daftar warisan budaya tak benda UNESCO.
Berkomentar dalam acara diskusi tentang budaya kuliner Indonesia yang diselenggarakan di Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (15 Maret), dia mengatakan kuliner adalah ekspresi budaya dan bagian dari tradisi lokal yang turun-temurun.
Oleh karena itu, budaya makanan erat kaitannya dengan tradisi leluhur, kata menteri tersebut seperti dikutip dari rilis pers kementerian di sini pada hari Minggu.
“Baik itu (penanaman dan panen) padi, jagung, dan lain-lain, semuanya memiliki tradisi, upacara, ritual, dan doa yang diwariskan dari generasi ke generasi,” katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa masakan tradisional dan gastronomi merupakan bagian dari warisan budaya bangsa.
“Sebagai contoh, rendang, yang memiliki 24 variasi berbeda di berbagai wilayah,” katanya, menambahkan bahwa sistem irigasi subak di Bali juga merupakan bagian dari warisan budaya makanan negara ini.
Sistem irigasi ini telah diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia, katanya.
Dalam diskusi tentang budaya makanan, Menteri Zon menekankan pentingnya diversifikasi pangan dalam upaya mencapai target swasembada pangan dalam empat hingga lima tahun ke depan.
Ia menyebutkan sorgum sebagai tanaman pangan alternatif yang bisa dikembangkan untuk diversifikasi pasokan pangan.
“Sorgum perlu dikembangkan karena dapat menggantikan padi dan gandum, mendukung kemandirian pangan kita,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Depok Supian Suri menyoroti rencana pemerintah kota untuk mengembangkan pertanian perkotaan.
Menurutnya, Pemerintah Kota Depok sedang mempersiapkan tujuh hektar lahan untuk menciptakan kawasan hutan konservasi dan mempromosikan pertanian perkotaan.
Berita terkait: Rendang pantas mendapatkan tag warisan budaya UNESCO: pemerintah
Berita terkait: Kementerian mendukung bisnis lokal untuk mengekspor keripik tempe ke Arab Saudi
Penerjemah: Abdu, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2025