Pria Inggris tewas oleh konvoi presiden dalam kasus hit-and-run di Kenya

Seorang pria Inggris telah tewas dalam insiden tabrakan yang melibatkan kendaraan dalam konvoi presiden Kenya, William Ruto. Pria itu, yang telah diidentifikasi sebagai Edgar Charles Frederick berusia 79 tahun, meninggal pada hari Kamis setelah tertabrak dalam kecelakaan di jalan utama di ibu kota, Nairobi. Polisi meluncurkan penyelidikan dan telah menangkap sopir kendaraan pendukung yang sedang dalam perjalanan sebagai bagian dari konvoi resmi mobil Presiden Ruto. Juru bicara polisi Michael Muchiri mengatakan kepada BBC bahwa Mr Frederick sedang mengunjungi Kenya untuk melihat saudara perempuannya dan keponakannya yang tinggal di negara itu. Keluarga korban telah diinformasikan, dan autopsi kemungkinan akan dilakukan kemudian pada hari Jumat. Polisi mengatakan bahwa sopir, yang gagal berhenti setelah insiden, akan muncul di pengadilan setelah penyelidikan. Seorang juru bicara dari Komisi Tinggi Inggris mengatakan bahwa pejabat mengetahui laporan tersebut dan sedang mencari informasi lebih lanjut. Video yang diposting di media sosial menunjukkan seorang pria mengenakan celana jeans biru dan kemeja berwarna terang terbaring berdarah di jalan di luar area perbelanjaan yang ramai. Gambar lain menunjukkan korban tertutup selimut kotak-kotak, yang dikenal secara lokal sebagai Maasai Shuka. Muchiri mengatakan kepada BBC bahwa kendaraan tersebut milik administrasi regional dan memberikan dukungan kepada detail presiden. Presiden Ruto mengadakan acara di dekat lokasi pada hari Kamis sebagai bagian dari keterlibatannya dalam kegiatan politik dengan masyarakat di ibu kota. Lebih banyak cerita BBC dari Kenya: [Gambar Getty/BBC]. Kunjungi BBCAfrica.com untuk berita lebih lanjut dari benua Afrika. Ikuti kami di Twitter @BBCAfrica, di Facebook di BBC Africa, atau di Instagram di bbcafrica. Podcast BBC Africa.

MEMBACA  Impian Liga Besar - The New York Times

Tinggalkan komentar