4 Wanita Arab Cantik yang Mendorong Perubahan di Berbagai Bidang, Salah Satunya Putri Penguasa Sharjah di UEA

loading…

Bodour binti Sultan bin Mohammed Al Qasimi merupakan salah satu perempuan berpengaruh di Arab. Foto/The New Arab

DUBAI – Dalam beberapa dekade terakhir, perempuan Arab semakin mengambil peran penting dalam sektor-sektor yang secara tradisional didominasi oleh laki-laki, khususnya dalam bidang teknologi dan bisnis.

Kepemimpinan mereka tidak hanya menantang norma gender konvensional tetapi juga mendorong kemajuan ekonomi dan teknologi di seluruh kawasan Timur Tengah.

4 Perempuan Arab Cantik yang Mendorong Perubahan di Berbagai Bidang, Salah Satunya Putri Penguasa Sharjah di UEA

1. Leila Serhan

Melansor The New Arab, Leila Serhan, warga negara Lebanon, menjabat sebagai Wakil Presiden Senior dan Manajer Negara Grup untuk Visa Inc., yang mengawasi operasi di Afrika Utara, Levant, dan Pakistan (NALP).

Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, termasuk masa jabatan yang signifikan di Microsoft, Serhan telah berperan penting dalam memperluas jejak Visa di pasar negara berkembang.

Di bawah kepemimpinannya, Visa telah meluncurkan inisiatif seperti program akselerasi fintech di Afrika, yang bertujuan untuk mendukung dan membina perusahaan rintisan lokal. Ia juga memimpin solusi pembayaran digital utama di negara-negara seperti Pakistan yang membantu meningkatkan pertumbuhan di wilayah tersebut.

Baca Juga: NATO Terancam Bubar, Eropa Bangun Koalisi Baru

2. Bodour binti Sultan bin Mohammed Al Qasimi

Bodour Al Qasimi, seorang pemimpin Emirat, memegang beberapa posisi berpengaruh, termasuk Presiden Otoritas Buku Sharjah, Universitas Sharjah, dan Taman Riset, Teknologi, dan Inovasi Sharjah.

Upayanya sangat penting dalam mengubah Sharjah menjadi pusat inovasi budaya dan teknologi.

Karya Al Qasimi telah menjadi kunci dalam integrasi penelitian dan pengembangan dengan aplikasi praktis, yang mendorong terciptanya lingkungan tempat akademisi dan industri berkolaborasi untuk mendorong kemajuan.

MEMBACA  Kisah Pahlawan Agama Melawan Raja Kediri Kertajaya karena Mengklaim Sebagai Tuhan.

3. Ghada Amer

Ghada Amer, seorang akademisi Mesir, menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik di Universitas 6 Oktober di Mesir. Ia mengukir sejarah sebagai wanita Mesir pertama yang bergabung dengan Dewan Dekan Teknik Global (GEDC).

Di luar peran administratif, Amer berdedikasi untuk memberdayakan wanita dalam sains dan teknologi, serta berupaya menjembatani kesenjangan gender di bidang STEM.

Inisiatifnya berfokus pada penciptaan lingkungan yang mendukung bagi mahasiswa dan profesional wanita, serta mendorong partisipasi aktif mereka dalam kemajuan teknologi.

4. Jalila Mezni

Jalila Mezni, seorang pengusaha Tunisia, mendirikan SAH Group (Société d’Articles Hygieniques) pada tahun 1994 bersama Mounir El Jaiez. Memulai kariernya di sektor perbankan, Mezni beralih ke bisnis barang konsumsi, yang membawa SAH Group menjadi pemain terkemuka di industri tersebut.

Anak perusahaan perusahaan tersebar di beberapa negara, termasuk Tunisia, Aljazair, Maroko, dan Prancis, yang menawarkan produk seperti Azur Détergent dan Azur Papier. Pada paruh pertama tahun 2023, SAH Group melaporkan aset sebesar USD381,4 juta dan pendapatan sebesar USD138,5 juta.

Mezni telah diakui sebagai salah satu pengusaha wanita paling berpengaruh di dunia oleh Forbes.

(ahm)

Tinggalkan komentar