Indonesia menyambut kedatangan 38 biksu Buddha dalam perjalanan spiritual dari Bangkok

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Agama bersiap menyambut kedatangan 38 biksu Buddha, atau Bhante Thudong, ke Indonesia, yang dijadwalkan tiba pada 16 April 2025, di Batam sebelum melanjutkan perjalanan ke Borobudur.

“Ini adalah Thudong Internasional ketiga setelah tahun 2023 dan 2024,” kata Direktur Jenderal Pembinaan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Supriyadi saat bertemu lintas kementerian di Jakarta pada Kamis.

Kata “Thudong” berasal dari kata Pali “Dhutaga,” yang merujuk pada praktik asketis yang bertujuan untuk memperkuat disiplin diri dan kedamaian batin, sedangkan dalam bahasa Thai, itu diterjemahkan sebagai berjalan (Thu Dong).

Thudong melibatkan pelatihan yang ketat yang dirancang untuk mengembangkan pertahanan, kesabaran, dan ketabahan mental, memungkinkan praktisi untuk melampaui tantangan duniawi dan mempertahankan tradisi Buddha.

Menurut Supriyadi, perjalanan ini dilakukan dengan berjalan kaki, melintasi berbagai pemandangan seperti hutan, desa, gunung, dan tempat lain. Luasnya perjalanan mereka berkorelasi dengan kedalaman keberagamaan mereka.

Dia mencatat bahwa 38 Bhante memulai perjalanan mereka dari Bangkok dengan berjalan kaki pada tanggal 6 Februari 2025, melintasi empat negara: Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Mereka diharapkan tiba di Batam pada 16 April 2025, dan menyelesaikan perjalanan mereka di Candi Borobudur pada 10 Mei 2025, tepat waktu untuk menghadiri peringatan Hari Waisak.

Sementara itu, Ketua Panitia Thudong 2025, Welly Widadi, menyatakan bahwa setelah tiba di Batam, para Bhante akan terbang ke Jakarta, menandai awal dari tahap Indonesia mereka dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur.

Rute para biksu akan mencakup berhenti di Monumen Nasional (Monas), Bekasi, Cikarang, Karawang, Cikampek, Pamanukan, Losarang, Jatibarang, Cirebon, Losari, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Ungaran, Ambarawa, dan Magelang, sebelum mencapai puncaknya di Candi Borobudur.

MEMBACA  Pengakuan Jujur Jorge Martin Tentang Francesco Bagnaia

“Keberadaan Candi Borobudur di Indonesia adalah alasan kunjungan mereka untuk melakukan ritual keagamaan tertinggi,” ujar Widadi.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Agama, Gugun Gumilar, menyatakan bahwa fokus pemerintah adalah memastikan keamanan bagi para Bhante tersebut di Indonesia hingga mereka kembali ke Thailand.

“Thudong bukan hanya praktik spiritual dan dakwah tetapi juga penyatuan internasional,” katanya.

Tinggalkan komentar