RI menjadi negara Asia pertama yang mendapatkan fasilitas R&D Apple: menteri

Jakarta (ANTARA) – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia dan negara kedua di luar Amerika Serikat (AS) yang memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan (R&D) Apple.

“Sejauh ini, Apple hanya membangun fasilitas R&D di AS dan di Brasil. Oleh karena itu, kita adalah negara kedua di luar AS, dan negara pertama di Asia yang memiliki fasilitas R&D,” jelasnya di Jakarta pada hari Rabu.

Pengembangan ini merupakan hasil dari kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Apple untuk perpanjangan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) raksasa teknologi tersebut, yang akan memungkinkan produknya dijual di negara ini.

Menteri menyatakan bahwa fasilitas R&D akan berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) BSD Tangerang, Banten, dan akan fokus pada pengembangan perangkat lunak, melibatkan 15 universitas negeri utama di Indonesia.

Selain membangun fasilitas R&D, Apple juga akan mendirikan Institut Inovasi Perangkat Lunak Apple dan Akademi Pengembang Profesional Apple sebagai bagian dari komitmen investasinya untuk perpanjangan TKDN Skema-Tiga.

Sebelumnya, Menteri Kartasasmita menyebutkan bahwa Indonesia telah menyelesaikan negosiasi dengan Apple mengenai perpanjangan TKDN.

“Dengan rampungnya negosiasi antara Kementerian Perindustrian dan Apple, yang telah diuraikan dalam dokumen Nota Kesepahaman, proses penerbitan sertifikat TKDN untuk Apple dapat dimulai,” tambahnya.

Dia juga menyatakan bahwa negosiasi berlangsung selama lima bulan dan menantang, karena baik pemerintah Indonesia maupun Apple berusaha melindungi kepentingan masing-masing.

Berita terkait: Pemerintah, Apple tingkatkan dialog tentang aturan TKDN untuk iPhone 16

Berita terkait: Kesepakatan TKDN tercapai, larangan penjualan iPhone Apple bisa segera berakhir

Berita terkait: Harapkan lebih banyak vendor Apple untuk berinvestasi di Indonesia: Roeslani

MEMBACA  Menteri Pertahanan Mendorong Kepala Angkatan Laut Untuk Mengejar Transformasi Maritim

Translator: Ahmad Muzdaffar, Raka Adji
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar