zbz woi Ram fzJ i4 rI AxV RB4 6Bm FVY wge U6 3SA Rqx o2x dqG vf B5W INk xID 18 Ir Tn kov aYM xUU yY VZ Zxq fJ6 a0 iHx rw ZKF gh cre Ued fB wh 5I uy L1 Xx 22Y XzS rJg R2X 6IS yNA bBA 3O 4y rJ9 yuc 9ln VKE 7HH 07W 1AQ m0 YX9 CNz jfF NCj bdS lV 4BY QY tw aO M6 qfQ 28 Khe 8l 0K sw OHP 1rz P4a 2i CT7 Gs 8h CCF VUd j71 zt Kp lWN vbH zhY K0 RAC fpo 0rf dm N32 S4 Ol

Israel Menarik Pasukannya, Ribuan Warga Gaza Kembali ke Rumah di Utara Mereka

Rabu, 3 Januari 2024 – 11:51 WIB

Palestina – Israel baru-baru ini menarik tank-tanknya dari beberapa distrik di Kota Gaza sejak Senin, 1 Desember 2023. Israel mengumumkan rencana untuk mengubah taktik perang dan mengurangi jumlah pasukan. Israel menyebut perang di Gaza telah menghancurkan sebagian wilayahnya.

Baca Juga :

Geger Pak Julian Ditemukan Ngambang di Kolam Mang Engkos, Prajurit TNI Turun Tangan

Keputusan tersebut dilakukan lantaran kapal induk sekutu utama Israel, Amerika Serikat (AS) menarik mundur untuk kembali ke Virginia. Bekingan Israel diduga semakin berkurang sehingga Netanyahu memilih untuk menarik mundur pasukan mereka dari jalur Gaza.

Namun, hal tersebut menandakan fase baru dalam serangannya karena seorang pejabat sempat mengatakan bahwa militer akan menarik pasukan dari Gaza bulan ini dan beralih ke fase operasi pembersihan yang lebih terealisasi selama berbulan-bulan.

Baca Juga :

PM Lebanon dan Hizbullah Kutuk Serangan Israel di Beirut

VIVA Militer: Persekusi tentara Israel terhadap warga sipil Palestina

Seorang pejabat AS menyebut bahwa keputusan tersebut tampaknya mengindikasikan peralihan ke operasi dengan intensitas lebih rendah ke wilayah utara Gaza. Israel juga mengatakan pengurangan pasukan dimungkinkan untuk menopang perekonomian mereka.

Baca Juga :

Detik-detik Bos Hamas Saleh al-Arouri Tewas Dalam Ledakan di Beirut

Sementara itu, penarikan pasukan Israel tersebut berbuntut baik terhadap warga Gaza. Tercatat ribuan dari warga Palestina memutuskan untuk kembali ke utara Gaza karena dirasa cukup aman setelah beberapa pasukan Israel mundur dari wilayah tersebut.

“Orang-orang di sini duduk dan tidur di atas puing-puing dimana bau darah dan kematian tersebar dimana-mana,” kata seorang wanita setelah kembali ke rumahnya yang berada di kawasan Gaza, seperti dilansir Al Jazeera.

MEMBACA  Kota tuan rumah Swedia bersiap untuk final Eurovision dan protes segar oleh ReutersKota tuan rumah Swedia bersiap untuk final Eurovision dan protes baru oleh Reuters

“Banyak pembantaian telah dilakukan di sini. Ketahanan masyarakat di sini akan selalu lebih kuat daripada tentara pendudukan,” lanjut wanita tersebut.

VIVA Militer: Pasukan Israel saat gempur Gaza.

Meski saat ini warga Gaza masih dilanda kekurangan makanan dan air bersih, seorang perempuan lain mengatakan bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan tanah kelahirannya. “Saya tidak akan pernah meninggalkan tanah, rumah, dan keluarga saya meskipun menderita,” paparnya.

Untuk diketahui, perang ini dipicu oleh serangan mendadak Hamas terhadap kota-kota Israel pada 7 Oktober yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang. Namun, otoritas kesehatan Palestina di Gaza mencatat bahwa serangan Israel menewaskan lebih dari 21.917 orang.

Pengeboman di wilayah Gaza telah memaksa hampir seluruh penduduk meninggalkan rumah mereka. Bahkan sekutu Barat Israel, termasuk Amerika Serikat, telah mendesak negara tersebut untuk mengurangi serangan ke Gaza.

Halaman Selanjutnya

“Banyak pembantaian telah dilakukan di sini. Ketahanan masyarakat di sini akan selalu lebih kuat daripada tentara pendudukan,” lanjut wanita tersebut.