Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo pada Selasa meramalkan peningkatan aliran modal dan investasi ke Indonesia setelah pemilu umum yang damai pada 14 Februari.
Beliau menyadari bahwa banyak pengusaha masih menunggu hasil pemilu.
“Mereka agak khawatir tentang situasi politik yang memanas menjelang pemilu. Namun, pemilu berjalan lancar, dan masyarakat senang memberikan suara,” kata Widodo, yang populer dengan sebutan Jokowi, dalam pertemuan tahunan industri jasa keuangan di Jakarta.
Beliau menekankan pentingnya stabilitas politik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Beliau menyoroti ketahanan industri keuangan Indonesia, dengan tingkat modal perbankan mencapai 27,69 persen dan kredit perbankan tumbuh 10,38 persen year on year, atau di atas level sebelum pandemi, di tengah situasi geopolitik global dengan perang yang berlangsung di Gaza dan Ukraina.
Jokowi juga menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05 persen dan inflasi terkendali sebesar 2,57 persen.
Cadangan devisa Indonesia mencapai US$145 miliar, neraca perdagangan mencatat surplus sebesar US$36 miliar, dan defisit transaksi berjalan surplus sebesar 0,16 persen, katanya.
“Angka-angka ini memberikan optimisme tentang ekonomi Indonesia pada tahun 2024,” katanya, menegaskan untuk tetap berhati-hati dan waspada karena ekonomi global yang terus berkembang dengan gangguan teknologi yang sedang berlangsung.
Untuk mendorong ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, Jokowi mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkuat inklusi keuangan dan literasi keuangan, yang masih berada di angka 75 persen dan 65 persen, masing-masing, pada tahun 2023.
Beliau menekankan pentingnya mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui akses perbankan dan asuransi, mencatat bahwa penetrasi pinjaman UMKM saat ini masih sebesar 19 persen.
“Kita harus meningkatkan akses ini dengan strategi yang sesuai untuk membantu pertumbuhan mereka,” tambah Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, beliau memuji penyempurnaan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia yang diluncurkan oleh OJK, sehingga inisiatif keuangan hijau dapat seimbang antara aspek ekonomi, lingkungan, dan inklusif.
Berita terkait: Presiden Jokowi memuji reformasi internal Mahkamah Agung
Berita terkait: Kenaikan harga beras di Indonesia disebabkan oleh perubahan iklim: Jokowi
Penerjemah: Yashinta Difa P, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024