Menteri Ketenagakerjaan, Duta Besar Jelajahi Kerjasama Indonesia-Thailand

Jakarta (ANTARA) – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengadakan pertemuan di Bangkok pada hari Sabtu (17 Februari) dengan Duta Besar Indonesia untuk Thailand Rachmat Budiman untuk membahas rencana kerja sama pelatihan dan magang antara Indonesia dan Thailand.

“Saya melihat bahwa akan banyak kesempatan yang diciptakan dari kerja sama antara Indonesia dan Thailand, seperti pengembangan program pelatihan bersama yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di masa depan,” katanya dalam sebuah pernyataan dari kementeriannya yang diterima di sini Minggu.

Fauziyah menyatakan bahwa ada berbagai program pelatihan dan magang yang dapat dilakukan oleh Indonesia dan Thailand, seperti program pelatihan untuk teknisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Kedua negara juga dapat menjalankan program pelatihan untuk ahli logistik dan tenaga kesehatan, serta program pelatihan bahasa Thailand untuk calon pekerja migran.

Selain itu, Indonesia dan Thailand dapat menjalankan program pertukaran pekerja terampil melalui program magang bersertifikat atau program penempatan kerja, dan memetakan kebutuhan pekerja di Thailand.

Selanjutnya, keduanya dapat memetakan potensi pekerja terampil di Indonesia, program promosi untuk penempatan kerja yang aman, dan pentingnya perlindungan pekerja Indonesia di Thailand.

“Saya sangat menghargai berbagai informasi dan wawasan tentang kebutuhan pekerja di Thailand,” ujar menteri.

Fauziyah menyatakan harapannya agar kerja sama di sektor ketenagakerjaan antara Indonesia dan Thailand dapat terus berlanjut dan berkembang di masa depan.

“Saya optimis bahwa kita mampu mencapai tujuan bersama kami dalam meningkatkan kualitas pekerja terampil, terutama di kawasan Asia Tenggara,” katanya.

Berita terkait: Harapkan lebih banyak perhatian terhadap isu pekerja migran dari pemerintah baru: BP2MI

Berita terkait: Pemerintah secara komprehensif meningkatkan perlindungan dan penempatan pekerja migran

MEMBACA  Iran, Sudan bertukar duta setelah delapan tahun | Berita

Penerjemah: Prisca Triferna, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024