Donald Trump melepaskan serangkaian tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan China pada hari Sabtu, memulai perang perdagangan global baru.
Negara-negara itu bersumpah akan membalas dengan tarif mereka sendiri, membuka jalan untuk perang ekonomi yang akan bergema di pasar dalam beberapa minggu mendatang.
Apa yang diumumkan AS dan mengapa?
Washington mengumumkan tarif sebesar 25 persen pada sebagian besar impor dari Kanada dan Meksiko, dan tambahan bea sebesar 10 persen pada impor dari China. Minyak Kanada dikenai tarif lebih rendah sebesar 10 persen. Bea tersebut akan mulai berlaku pada hari Selasa.
Trump mengatakan langkah ini sebagai respons terhadap “ancaman besar” yang ditimbulkan oleh aliran imigran dan narkoba ke AS melalui perbatasannya dengan Kanada dan Meksiko.
Tiongkok beberapa tahun yang lalu memerangi entitas yang mengekspor fentanyl ke Amerika Utara. Namun, kelompok-kelompok Tiongkok memberikan respons dengan mengirimkan bahan kimia — yang disebut prekursor obat — kepada kartel Meksiko. Kartel itu kemudian memproduksi fentanyl dan mengirimkannya melintasi perbatasan di mana fentanyl telah menjadi pembunuh utama warga Amerika berusia antara 18 dan 45 tahun.
Beijing setuju untuk mengambil tindakan untuk menghentikan aliran prekursor itu dalam pertemuan antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS saat itu, Joe Biden, di San Francisco pada tahun 2023. Kritikus ingin Tiongkok melakukan lebih banyak lagi.
Pada hari Sabtu, Trump menuduh partai Komunis Tiongkok mensubsidi dan memberikan insentif kepada perusahaan-perusahaan dalam negeri untuk mengekspor fentanyl dan prekursor.
Bagaimana Kanada, Meksiko, dan Tiongkok merespons?
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, pada Sabtu malam mengumumkan tarif balasan sebesar 25 persen pada barang-barang Amerika senilai C$155 miliar (US$107 miliar).
Beliau mengatakan “tarif yang luas ini” akan memukul bir Amerika, anggur, bourbon, buah, jus buah, parfum, pakaian, sepatu, perangkat rumah tangga, peralatan olahraga, kayu lapis, dan plastik.
Beliau menambahkan bahwa Ottawa juga sedang mempertimbangkan “tindakan non-tarif” yang berkaitan dengan mineral penting, bersama dengan pemerintah provinsi.
Meksiko juga mengumumkan akan memberlakukan tarif balasan pada barang-barang Amerika tanpa menyebutkan besaran atau sasaran tersebut.
Tiongkok belum menjelaskan bagaimana mereka akan merespons tindakan tersebut. Beijing mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka “sangat menyesalkan dan menentang langkah ini” dan akan mengambil “tindakan balasan yang diperlukan untuk membela hak dan isunya”.
Perusahaan AS mengekspor $763 miliar barang ke ketiga negara itu dalam 11 bulan pertama tahun 2024 — dengan 17 persen dari total ekspor menuju Kanada, 16 persen ke Meksiko, dan 7 persen ke Tiongkok.
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, memberi petunjuk tentang tarif balasan pada akhir tahun lalu setelah ancaman awal Trump. Orang-orang yang akrab dengan masalah ini mengatakan bahwa negara itu telah menyiapkan apa yang disebutnya sebagai tarif “karusel” di mana produk ditargetkan secara bergantian selama berbulan-bulan, yang ditujukan kepada anggota parlemen Partai Republik.
Selama perselisihan pada tahun 2018 di masa jabatan pertama Trump, Meksiko menargetkan baja dan produk pertanian seperti daging babi, apel, dan keju.
Industri apa yang akan terkena dampak?
Pembuat mobil, produsen makanan, dan konstruksi — semuanya sangat bergantung pada perdagangan lintas batas — termasuk di antara industri yang kemungkinan akan terkena dampak terburuk.
Industri otomotif AS, khususnya “Big Three” tradisional Ford, General Motors, dan Stellantis, menyebar produksi mereka di ketiga negara di benua ini. Pemasok otomotif AS juga membuat barang di Meksiko, mulai dari kursi hingga sumbu. Sekitar 16 persen dari nilai mobil buatan AS berasal dari pekerjaan yang dilakukan di Meksiko atau Kanada.
Pembuat mobil dengan operasi di Meksiko dan Kanada akan dihadapkan pada pilihan menyerap biaya atau menaikkan harga untuk konsumen. Pajak impor tersebut dapat memberikan dorongan kompetitif bagi produsen mobil Korea Selatan dan Jepang yang menjual di pasar AS, kata Daniel Roeska, seorang analis di Bernstein.
Impor makanan dari Kanada dan Meksiko akan sangat terkena dampak. AS mengimpor lebih dari $45 miliar produk pertanian dari Meksiko pada tahun 2023, menurut Departemen Pertanian AS, termasuk stroberi, raspberry, tomat, dan daging sapi. Lainnya sebesar $40 miliar berasal dari Kanada, termasuk daging sapi, babi, biji-bijian, kentang, dan canola.
Bahan konstruksi juga akan mengalami tekanan, dengan sekitar sepertiga kayu lunak yang digunakan di AS diimpor dari Kanada. Kanada dan Meksiko secara bersamaan juga menyumbang lebih dari seperlima impor semen AS.
“Sebagian besar kenaikan biaya yang disebabkan oleh tarif akan diteruskan kepada konsumen AS,” kata James Knightley, kepala ekonomi internasional di ING.
Apa yang ditinggalkan?
Industri minyak Kanada luput dari tarif terburuk Trump, dengan dikenakan tarif sebesar 10 persen, karena Gedung Putih berusaha membatasi dampak inflasi pada pengendara AS.
AS sangat bergantung pada impor minyak untuk menyuplai kilang minyaknya, dengan sekitar 40 persen minyak mentah yang diolah di negara itu berasal dari luar negeri — dari jumlah tersebut, 60 persen berasal dari Kanada dan 11 persen dari Meksiko. Kenaikan signifikan dalam biaya impor minyak akan terasa di pompa bensin.
Chet Thompson, kepala American Fuel & Petrochemical Manufacturers, sebuah kelompok industri pengolahan, mengatakan ia berharap kesepakatan “segera dicapai” untuk mengakhiri semua tarif pada industri “sebelum konsumen merasakan dampaknya”.
Pengumuman hari Sabtu tidak menyebutkan Uni Eropa, tetapi Trump mengatakan sehari sebelumnya bahwa ia “pasti” berencana untuk menargetkan blok tersebut dengan tarif baru di masa depan. “Kami akan melakukan sesuatu yang sangat substansial dengan Uni Eropa,” katanya.
Berapa lama ini akan berlangsung?
Gedung Putih mengatakan tarif AS akan tetap berlaku “hingga [krisis imigrasi dan narkoba] mereda”. Namun, para analis mengatakan tarif tersebut menguji cakupan kekuasaan presiden dan kemungkinan akan dilawan di pengadilan.
Trump menggunakan Undang-Undang Kekuasaan Ekonomi Darurat Internasional 1977 (IEEPA) untuk menerapkan tarif, menandai pertama kalinya hukum tersebut digunakan untuk menerapkan tarif pada negara-negara.
“Langkah ini bukan hanya tindakan tarif agresif dalam ukuran dan cakupan, tetapi juga merupakan pernyataan agresif dari kekuasaan presiden untuk memberlakukan tarif tersebut,” kata Greta Peisch, mitra di firma hukum Wiley Rein dan mantan penasihat perdagangan pemerintah AS. “Sekali lagi, ia telah membuka jalan baru dan menguji batas wewenang perdagangan yang didelegasikan oleh Kongres.”
Trump mengancam akan menerapkan tarif luas pada Meksiko pada tahun 2019 karena masalah imigrasi, memanggil IEEPA, tetapi pada akhirnya tidak menggunakannya. Richard Nixon menggunakan pendahulu IEEPA, Undang-Undang Perdagangan dengan Musuh 1917, untuk sementara menerapkan tarif sebesar 10 persen pada mitra dagang AS.