Kementerian Sosial telah mengirimkan logistik, mendeploy kader siaga bencana (Tagana), dan mendirikan dapur umum sebagai respons terhadap banjir yang melanda Jakarta pekan ini. “Kementerian Sosial telah mendistribusikan logistik ke daerah terdampak banjir di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Kami juga segera mengirimkan Tagana untuk mengumpulkan data (tentang dampak bencana),” kata Masryani Mansyur, Direktur Pelindungan Sosial Kementerian Sosial yang bertindak, saat diwawancarai di Jakarta.
Masryani mengatakan bahwa timnya telah memberikan bantuan dalam dua gelombang dengan melibatkan gudang logistik di Bekasi dan Jakarta. Dalam gelombang pertama bantuan, pemerintah mendistribusikan 2 ribu paket makanan siap saji, 400 paket lauk siap saji, 200 paket perlengkapan keluarga, 200 paket pakaian anak-anak, 250 seprai, 250 selimut, 100 tenda portabel, dan 10 tenda keluarga. Bantuan gelombang pertama bernilai lebih dari Rp578 juta.
Selain itu, Kementerian Sosial telah memobilisasi gudang yang dikelola oleh Kantor Sosial Jakarta untuk memberikan 150 kasur, 150 paket pakaian anak-anak, dan 30 selimut kepada warga yang terdampak banjir sebagai bagian dari bantuan gelombang kedua. Kementerian juga mendirikan tiga dapur umum di tempat penampungan pengungsi yang terletak di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. Dapur umum bertugas menyiapkan 12.360 kotak makanan setiap harinya.
Hujan dengan intensitas tinggi dari Selasa hingga Rabu di Jakarta dan sekitarnya telah menyebabkan banjir di beberapa bagian ibu kota Indonesia. Akibat banjir tersebut, 1.171 warga Jakarta Barat terpaksa dievakuasi ke 6 tempat penampungan, 574 warga Jakarta Utara dipindahkan ke 3 tempat penampungan, dan 550 orang dari Jakarta Timur dipindahkan ke 2 tempat penampungan.
Belum ada laporan tentang korban jiwa atau cedera yang dilaporkan sejauh ini. Kabar terkait: Pemerintah memberikan bantuan bencana kepada korban banjir di Cirebon. Berita terkait: Hujan lebat memicu banjir, longsor di distrik Sumatra Barat.