Poland masih mencari kompensasi dari Jerman atas Perang Dunia II

Poland masih mencari kompensasi bagi korban invasi Jerman dalam Perang Dunia II, Menteri Luar Negeri Polandia Radosław Sikorski mengatakan di Berlin pada hari Jumat.

Setelah menghadiri pembukaan Kedutaan Besar Polandia baru di ibu kota Jerman, Sikorski mengatakan Jerman bisa menyatakan “penyesalan atas peristiwa mengerikan” pendudukan Nazi dengan fokus pada tiga elemen.

Ini termasuk “gerakan menuju korban yang masih hidup,” penciptaan monumen peringatan di Berlin, dan “investasi dalam keamanan bersama,” katanya.

Hubungan antara Berlin dan Warsawa sangat memburuk karena masalah kompensasi perang di bawah pemerintahan Polandia partai nasionalis Hukum dan Keadilan (PiS), yang berkuasa antara 2015 dan 2023.

Meskipun hubungan telah membaik sejak kembali ke jabatan Perdana Menteri Donald Tusk, pemerintahannya yang tengah masih terus menuntut reparasi dari Jerman.

Kanselir Jerman Olaf Scholz – yang diperkirakan akan kehilangan posisinya setelah pemilihan pada 23 Februari – mengatakan pada Juli 2024 bahwa Jerman “sadar akan beratnya rasa bersalahnya” dan berjanji untuk memberikan bantuan jumlah yang tidak ditentukan bagi korban Polandia yang selamat dari pendudukan, yang pada saat itu diperkirakan sekitar 40.000.

Komentar Sikorski pada hari Jumat menunjukkan bahwa masalah tersebut masih belum terselesaikan, begitu juga dengan pertanyaan tentang “tanda nyata penyesalan Jerman” dalam bentuk monumen yang direncanakan di Berlin.

Kedua pemerintah sepakat musim panas lalu untuk bekerja sama dalam pembangunan Rumah Jerman-Polandia sebagai monumen peringatan dan rekonsiliasi.

Sikorski menyebutkan lokasi bekas Gedung Opera Kroll, sebuah bangunan yang berfungsi sebagai kursi parlemen Jerman era Nazi sebelum hancur selama perang.

Lokasi itu, di Tiergarten Berlin, sebelumnya diidentifikasi sebagai cocok oleh sebuah komisi ahli, tetapi tidak jelas apakah proyek itu telah berkembang dalam beberapa bulan terakhir di tengah krisis politik Jerman.

MEMBACA  Pertempuran melawan bahan kimia abadi tidak boleh menjadi perang abadi

Elemen ketiga yang disoroti oleh Sikorski adalah kerja sama dalam pertahanan, mengingat risiko yang ditimbulkan oleh Rusia.

“Kapal Jerman dan kapal Polandia, dan elemen infrastruktur Jerman, berisiko di Baltik. Jadi kita bisa melakukan sesuatu di Baltik bersama,” kata pria berusia 61 tahun itu.

Sikorski juga memperingatkan ancaman dari “missil Rusia berujung nuklir yang berbasis di enklave Kaliningrad.”

“Kita bisa melakukan sesuatu di bidang pertahanan misil,” tambah Sikorski. “Saya pikir itu akan berguna dan disambut baik di kedua negara.”

Tinggalkan komentar