Indonesia akan meningkatkan 66 rumah sakit daerah untuk layanan kesehatan yang berkualitas

Pemerintah berencana untuk meningkatkan 66 rumah sakit daerah di daerah terpencil dan kurang berkembang untuk menyediakan layanan kesehatan yang lebih komprehensif dan berkualitas tinggi.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu, Widyawati, juru bicara Kementerian Kesehatan, mengumumkan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program Quick Win di sektor kesehatan.

Kementerian akan memulai dengan upacara peletakan batu pertama di Rumah Sakit Umum Daerah Reda Bolo di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, pada 17 Januari, menandai dimulainya peningkatan dari rumah sakit tipe D menjadi rumah sakit tipe C.

Menurut Widyawati, program Quick Win merupakan respons strategis terhadap kebutuhan masyarakat, terutama di daerah dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan.

Beliau menyatakan bahwa peningkatan rumah sakit umum daerah akan memperkenalkan fasilitas tambahan dan memastikan ketersediaan layanan spesialis dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Rumah sakit tipe C harus memiliki dokter spesialis dasar, termasuk internis, bedah, anak, obstetri, dan ginekolog. Kehadiran spesialis ini akan memungkinkan penanganan kasus medis kompleks tanpa merujuk pasien ke rumah sakit yang lebih canggih.

Rumah sakit tipe C juga akan dilengkapi dengan fasilitas canggih seperti ruang operasi, ICU, NICU, laboratorium komprehensif, dan peralatan radiologi modern. Peningkatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan diagnostik dan memperkuat layanan kesehatan di daerah.

“Dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai, rumah sakit tipe C dapat memainkan peran penting dalam sistem rujukan, mengurangi beban pada rumah sakit yang lebih besar dan mempercepat akses layanan kesehatan bagi masyarakat,” ungkap Widyawati.

Namun, beliau mengakui tantangan dalam melaksanakan program Quick Win karena kekurangan lebih dari 600 dokter spesialis, termasuk spesialis dasar dan subspesialis dalam bidang seperti onkologi, kardiologi, dan uro-nefrologi.

MEMBACA  Saham yang Membuat Pergerakan Terbesar di Tengah Hari: TSLA, HLT, BA, MAT

“Kami yakin bahwa melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta, kekurangan tenaga medis ini dapat diatasi,” ujarnya.

Daerah prioritas untuk program ini termasuk Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Maluku, Papua, dan Sulawesi.

“Program ini dirancang untuk memastikan bahwa daerah dengan kebutuhan mendesak mendapatkan perhatian prioritas,” catat Widyawati.

Proses peningkatan untuk 66 rumah sakit daerah dijadwalkan dimulai pada Januari, dengan target kemampuan operasional penuh pada tahun 2026.

Berita terkait: Tidak ada langkah khusus penanganan hMPV di rumah sakit: menteri

Berita terkait: Menteri membuka dua rumah sakit ‘superhub’ untuk melayani Indonesia bagian timur

Penerjemah: Mecca Yumna, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025