Indonesia akan mengirimkan 221 ribu jamaah haji selama musim haji 2025, seperti yang tercantum dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.
MoU tersebut ditandatangani oleh Menteri Agama Indonesia, Nasaruddin Umar, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan AlRabiah, di Jeddah pada hari Minggu (12 Januari).
“Ada beberapa hal yang kita sepakati, salah satunya adalah jumlah jamaah haji Indonesia yang akan berangkat selama periode operasi haji 2025, sebanyak 221 ribu orang,” Umar menjelaskan dalam pernyataannya pada hari Senin.
Dia menjelaskan bahwa 221 ribu calon jamaah haji tersebut akan tiba dan kembali dari dua bandara di Arab Saudi.
Sebanyak 110.500 orang akan tiba melalui Bandara Internasional Pangeran Mohammad Bin Abdul Aziz di Madinah dan kembali melalui Bandara Internasional Raja Abdul Aziz di Jeddah.
Sementara itu, dia mencatat bahwa 110.500 orang lainnya akan tiba melalui Bandara Internasional Raja Abdul Aziz dan kembali melalui Bandara Internasional Pangeran Mohammad Bin Abdul Aziz di Madinah.
Menteri tersebut menyatakan optimisme bahwa persiapan untuk haji 2025 dapat segera diselesaikan setelah penandatanganan MoU.
Menteri Umar juga mendorong untuk tambahan kuota petugas haji Indonesia, yang saat ini dibatasi hingga 2.210 tahun ini, untuk memastikan pelayanan optimal bagi jamaah.
MoU antara kedua kementerian juga mengatur masalah keamanan. Semua calon jamaah haji diingatkan untuk patuh terhadap regulasi yang ditetapkan oleh Kerajaan Arab Saudi, termasuk yang berkaitan dengan pergerakan selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
“Dalam prinsipnya, pemerintah Indonesia siap bekerja sama dengan Kerajaan Arab Saudi terkait dengan keamanan dan kenyamanan jamaah haji,” tegasnya.
Pemerintah Indonesia dan DPR finalisasi biaya haji 2025 sebesar Rp89,4 juta per jamaah.
Translator: Asep Firmansyah, Raka Adji
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2025